Balai Besar TNBTS tangkap aktivitas dua ekor macan tutul Jawa

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan adanya aktivitas dua ekor macan tutul Jawa di kawasan yang berada di bawah pengelolaan lembaga tersebut.Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Taman Nasional Bromo ...

Balai Besar TNBTS tangkap aktivitas dua ekor macan tutul Jawa

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan adanya aktivitas dua ekor macan tutul Jawa di kawasan yang berada di bawah pengelolaan lembaga tersebut.

Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Hendra Wisantara di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan penampakan dua ekor macan tutul Jawa atau panthera pardus melas tertangkap oleh sistem camera trap.

"Kami hanya dapat potongan (gambar macan tutul Jawa) saja sebagai informasi," kata Hendra.

Rekaman video mengenai keberadaan macan tutuk jawa telah dipublikasikan oleh Balai Besar TNBTS melalui akun instagram resmi @bbtnbromotenggersemeru, pada 16 Januari 2025.

Pada unggahan Balai Besar TNBTS telah melakukan upaya pencarian terhadap spesies macan tutul Jawa sejak 2024. Tim dari lembaga tersebut memasang perangkat camera trap di sejumlah titik.

Melalui video tersebut diketahui bahwa macan tutul Jawa yang tertangkap kamera pemantau, kondisi fisik subspesies dari macan tutul itu memiliki corak warna hitam pada sekujur tubuhnya atau biasa disebut sebagai black panther.

Dua ekor spesies macan tutul Jawa itu juga diduga merupakan indukan dan anak. Dimana hal itu terlihat dari perbedaan postur tubuh yang signifikan dari kedua satwa tersebut.

Hendra menuturkan sampai saat ini masih menunggu perkembangan data lengkap dari tim di lapangan mengenai titik kemunculan macan tutul Jawa itu.

"Yang terakhir kami unggah di Instagram TNBTS itu adalah hasil rekaman camera trap. Untuk laporan utuh, dan video lengkap masih dipegang tim," ujar dia.

Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan sejak Juni 2024, diperkirakan populasi macan tutul Jawa di kawasan TNBTS sekitar 24 ekor.

Ketika sudah mendapati laporan lengkap, pihaknya baru bisa mendapatkan kejelasan mengenai lokasi penemuan satwa tersebut.

Namun, data itu akan disimpan rapat-rapat demi mencegah munculnya aksi perburuan liar yang bisa mengancam keberadaan populasi dari macan tutul Jawa di kawasan TNBTS.

"Mengenai lokasi dan waktunya memang tidak bisa diberikan secara presisi, karena kami khawatir keberadaan macan tutul ini akan terancam oleh pemburu," kata Hendra.