Bikin Bangga! Jaga Semangat Integritas, 3 Taruna Akpol Torehkan Prestasi di Ajang Esai UNODC
Tiga Taruna Akpol menorehkan prestasi di kompetisi esai UNODC yang bertujuan untuk meneguhkan komitmen integritas dalam penegakan hukum.
![Bikin Bangga! Jaga Semangat Integritas, 3 Taruna Akpol Torehkan Prestasi di Ajang Esai UNODC](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Kerja-sama-Akpol-dan-UNDC.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Guna menanamkan nilai integritas pada generasi muda penegak hukum, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan Akademi Kepolisian Indonesia (Akpol) memberikan penghargaan kepada 3 pemenang kompetisi esai internasional pada Senin (4/3/2024) lalu.
Upacara penghargaan yang dihadiri oleh para pemimpin UNODC dan Akpol ini menjadi momen penting dalam sejarah pendidikan kepolisian di Indonesia, menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai etika dan integritas bagi aparat penegak hukum masa depan.
Adapun para pemenang tersebut ialah Helena Fiorentina, John Anderson Batara Aryasena, dan Theodore Gomgom Octofarrel. Sebelumnya, ketiga taruna Akpol ini telah mengikuti kompetisi esai internasional yang berfokus pada integritas polisi.
Di tengah rasa haru dan bangga, ketiga juara bersama salah satu taruna Akpol bernama Tesalonika, membagikan kesan, pesan, dan harapan mereka tentang pentingnya integritas dalam penegakan hukum.
Dalam paparan Helena Fiorentina, ia mengatakan bahwa keberhasilannya meraih juara pertama bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi simbol potensi pemuda dalam membangun integritas bangsa.
"Esai saya bertema korupsi sebagai musuh besar Indonesia. Saya ingin esai ini menjadi suara pemuda, mendorong generasi saya untuk berani berbicara dan bertindak melawan korupsi," ujar taruna Akpol tingkat 4 ini.
Sementara itu, Tesalonika yang juga taruna tingkat 4, mengambil judul esai yang mengajak semua elemen masyarakat dan polisi bekerja sama membangun integritas. "Kerja sama antara masyarakat dan polisi penting untuk menciptakan budaya anti-korupsi," kata Tesalonika.
Melalui esainya, Tesalonika ingin menunjukkan bahwa perubahan positif dimulai dari memperkuat dasar-dasar kepolisian, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dengan integritas.
Baca juga:
Senada dengan Helena dan Tesalonika, John Anderson terinspirasi oleh dinamika masyarakat dalam memandang korupsi. Esainya bertujuan menyoroti peran sinergitas antara masyarakat dan polisi dalam mencegah korupsi.
"Korupsi bukan hanya masalah integritas aparat, tapi juga tentang kebutuhan masyarakat yang memungkinkannya. Kita perlu bersama-sama membangun kesadaran dan kerja sama untuk melawannya," papar taruna tingkat 2 itu.
Selanjutnya, Gomgom yang juga taruna tingkat 4, mengungkapkan rasa syukurnya bisa menyampaikan aspirasi melalui kompetisi ini.
"Judul esai saya, 'Mengusir Bedebah dari Merah Putih', menunjukkan betapa korupsi telah merugikan negara kita. Saya berharap, melalui kompetisi ini, lebih banyak pemuda yang terinspirasi untuk berintegritas dan berjuang melawan korupsi," jelas Gomgom.
"Perjalanan menuju integritas tidak selalu mudah, namun penghargaan ini adalah bukti bahwa setiap langkah kita berarti. Mari kita terus menjaga api integritas menyala dalam setiap tindakan, demi masa depan yang lebih baik," ucap Erik Van Der Veen, Kepala Kantor dan Penghubung UNODC untuk ASEAN.
Gubernur Akpol, Irjen Polisi Krisno H. Siregar, S.I.K., M.H., mengatakan, "Terima kasih kepada UNODC dan semua yang terlibat dalam kompetisi ini. Mari kita terus membangun kekuatan karakter dan integritas di kalangan aparat penegak hukum, memastikan Indonesia maju dengan fondasi yang kuat dan beretika."
Artikel ini merupakan hasil kerja sama United Nations Indonesia dengan Tribunnews. Untuk informasi lengkap, kunjungi laman resmi .