BPOM cek kapasitas lab uji klinis guna sambut asesmen WLA bulan depan

BPOM mengatakan bahwa pada Februari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan datang guna mengecek kesiapan Indonesia ...

BPOM cek kapasitas lab uji klinis guna sambut asesmen WLA bulan depan
Saat ini ada lebih dari 17 ribu obat asli Indonesia, namun yang diuji secara klinis baru 97, dan yang menjadi obat 21

Jakarta (ANTARA) - BPOM mengatakan bahwa pada Februari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan datang guna mengecek kesiapan Indonesia untuk bergabung salah satu otoritas terdaftarnya, sehingga pihaknya bersiap dengan memantau kapasitas sejumlah lab uji klinik.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar di Jakarta Jumat menjelaskan, kemampuan melakukan uji klinis adalah salah satu yang menjadi bahan pertimbangan organisasi internasional itu, selain praktik kebijakan serta produksi obat-obatan yang baik.

Saat ini, katanya, Indonesia baru mencapai maturitas level 3 dari WHO NRA Benchmarking, dan RI ingin naik jadi tingkat maturitas 4 atau 5."Bulan depan untuk menggapai posisi itu, kita akan dikunjungi langsung dari tim, dari WHO ke Indonesia, ke Jakarta. Kan ini sudah beberapa bulan, hampir 5-6 bulan sudah tiap saat melakukan asesmen lewat online," kata Taruna.Pihaknya berkunjung ke sejumlah laboratorium uji klinis, salah satunya milik Equilab, guna mengecek kesiapan kapasitas uji klinis, misalnya untuk uji kosmetik.

Equilab, katanya, memiliki reputasi yang sangat bagus di Asia Tenggara. Berdasarkan pengamatannya, lab tersebut sesuai dengan standar BPOM.Taruna menilai, selain untuk meraih status WLA, uji klinis adalah salah satu komponen penting dalam menarik investasi. Dengan uji klinis yang baik, investor akan tertarik pada Indonesia, dan mempercayakan produksinya.Berbagai regulasi dibuat untuk kemudahan berinvestasi, namun BPOM tetap mengikat perusahaan dengan ketentuan transfer teknologi setelah lima tahun di Indonesia."Yang kedua dengan cara seperti ini juga bisa menurunkan harga obat," katanya.Kemudian, kata Taruna, uji klinis yang bagus dapat meningkatkan potensi obat-obatan herbal Indonesia menjadi produk obat herbal terstandar.

Saat ini ada lebih dari 17 ribu obat asli Indonesia, namun yang diuji secara klinis baru 97, dan yang menjadi obat 21.Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Equilab International Ronal Simanjuntak mengatakan, pihaknya mendukung BPOM dalam meraih status WHO, seperti dengan cara menghasilkan produk-produk yang bermutu, pengujian vaksin.Sebagai organisasi riset klinis, kata Ronal, mereka berupaya menguji berbagai produk, seperti fitofarmaka, vaksin, dan produk terapeutik guna memperkuat sektor farmasi nasional.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025