Bupati: "Gerakan Banyuwangi Berbagi" upaya bersama tangani kemiskinan
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan upaya penanganan kemiskinan di daerah itu dilakukan bersama-sama melalui "Gerakan Banyuwangi Berbagi" dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan."Dengan ...
Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan upaya penanganan kemiskinan di daerah itu dilakukan bersama-sama melalui "Gerakan Banyuwangi Berbagi" dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan."Dengan gotong royong,kami meyakini penanganan kemiskinan di Banyuwangi akan lebih cepat," kata dia di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat."Gerakan Banyuwangi Berbagi" melibatkan pemkab, TNI/Polri, dan instansi vertikal. Selain itu, diikuti oleh BUMN, BUMD dan kalangan organisasi profesi dan pengusaha di Banyuwangi.Menurut dia, kemiskinan di Banyuwangi tercatat paling rendah sepanjang sejarah, sedangkan berdasarkan data BPS tahun 2024, kemiskinan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu tercatat 6,54 persen."Meskipun rendah, bukan berarti kami berpuas. Kami harus menekan ini secara serius dan sistematis," kata Bupati Ipuk.Ia menjelaskan "Gerakan Banyuwangi Berbagi" menjadi salah satu instrumen untuk mengatasi penanganan kemiskinan dengan mengacu pada data kemiskinan yang berbasis nama dan alamat akan lebih sistematis dalam melakukan intervensi."Semua pihak yang terlibat dalam 'Gerakan Banyuwangi Berbagi' ini akan mendapatkan sasaran masing-masing yang ada di data. Semua dibagi habis dan tidak ada yang terlewat atau disalurkan sembarangan," kata dia.Ia menyampaikan "Gerakan Banyuwangi Berbagi" akan melibatkan ribuan pihak dengan sasaran sekitar 18 ribu warga prasejahtera, dengan membagikan bantuan sembako."Sementara ini kami rancang program ini untuk tiga bulan ke depan, sebagaimana kita ketahui, di awal tahun seperti ini, bantuan sosial dari pemerintah belum turun. Maka, aksi solidaritas seperti ini bisa menjadi solusi," ujar dia.Dalam gerakan tersebut juga akan dilakukan evaluasi kondisi keluarga penerima bantuan, mulai dari sosial, kesehatan, hingga akses pendidikannya. Berbagai perkembangan tersebut akan dipantau melalui aplikasi Smart Kampung."Dengan data yang realtime seperti ini, kami bisa melakukan penanganan secara tepat dan terukur," demikian Ipuk.