Nanning (ANTARA) - China telah membangun dan menghubungkan 39,1
juta kilowatt tenaga bayu lepas pantai ke jaringan listrik
nasionalnya pada kuartal ketiga (Q3) 2024, menduduki peringkat
pertama di dunia, menurut sebuah konferensi tentang kerja sama
rantai industri tenaga bayu lepas pantai.China telah membentuk
rantai industri dan teknologi yang relatif lengkap untuk tenaga
bayu lepas pantai, yang meliputi desain, manufaktur, konstruksi,
pengoperasian, dan pemeliharaan, menurut konferensi yang digelar
pada Sabtu (16/11) di Beihai, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi,
China selatan.Para peserta konferensi membahas sejumlah isu
seperti inovasi strategis, teknologi utama tenaga bayu lepas
pantai, serta kerja sama internasional dalam rantai industri
tenaga bayu lepas pantai modern.Kaya akan sumber daya energi
angin lepas pantai, China telah mencatatkan perkembangan pesat
dalam rantai industri itu.Kapasitas terpasang tenaga bayu lepas
pantai di China tumbuh dari di bawah 5 juta kilowatt pada 2018
menjadi 37,7 juta kilowatt per 2023, yang mencakup 50 persen dari
total global.Tingkat lokalisasi turbin angin lepas pantai di
China telah melampaui 90 persen.Ke depannya, industri tenaga bayu
lepas pantai harus berinovasi dalam hal model integrasi
industrinya, memperkuat penelitian teknologi inti dan memperdalam
pengembangan industri terkoordinasi agar dapat membentuk klaster
industri yang berdaya saing global, ujar Shu Yinbiao, akademisi
dari Akademi Teknik China (Chinese Academy of
Engineering/CAE).
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2024