Dampak Cuaca Ekstrem Magetan, Tembok Rumah Roboh Hingga Tersambar Petir

Dampak Cuaca Ekstrem Magetan, Tembok Rumah Roboh Hingga Tersambar Petir. ????Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melaporkan sejumlah dampak akibat cuaca ekstrem -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Dampak Cuaca Ekstrem Magetan, Tembok Rumah Roboh Hingga Tersambar Petir

Magetan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan melaporkan sejumlah dampak akibat cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah pada Senin (18/11/2024).

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menjelaskan bahwa peristiwa ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan adanya korban luka-luka.

Di Kecamatan Nguntoronadi, tepatnya di Desa Purworejo, rulumah milik Waris tersambar petir pada malam sebelumnya. Sambaran petir tersebut mengakibatkan kerusakan pada bagian atap rumah serta beberapa perangkat elektronik yang terhubung langsung ke jaringan listrik ikut rusak. Tidak ada laporan korban jiwa dari kejadian ini.

Sementara itu, di Desa Tawangrejo Kecamatan Takeran, dinding depan rumah milik Suseno ambrol. Meski kerusakan cukup signifikan, beruntung tidak ada korban jiwa di lokasi tersebut.

Foto BeritaJatim.com
Rumah warga Desa Purworejo Nguntoronadi yang rusak tersambar petir pada Senin (18/11/2024)

Kejadian yang lebih serius dilaporkan dari Kecamatan Nguntoronadi pada pagi hari ini. Pendopo di wilayah tersebut ambruk akibat struktur bangunan yang sudah tua dan kurang kuat. Saat kejadian, pendopo digunakan untuk kegiatan Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) yang dihadiri sejumlah masyarakat.

Runtuhan bangunan ini menimpa tiga orang yang berada di lokasi. Ketiga korban langsung dilarikan ke pusat kesehatan terdekat dan kemudian dirujuk ke rumah sakit. Luka yang diderita korban bervariasi, namun semuanya kini sedang dalam penanganan medis.

BPBD Magetan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana seperti petir, angin kencang, atau kerusakan struktur bangunan. “Kami terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan masyarakat dan menangani dampak dari bencana ini,” ujar Eka Wahyudi. [fiq/beq]