Disdik Jabar Kritisi Tes Kehamilan Siswi di SMA Sulthan Baruna, Tapi Didukung Bupati Cianjur
Dinas Pendidikan mengatakan SMA Sulthan Baruna Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur keliru terkait tes kehamilan.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) mengatakan SMA Sulthan Baruna Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur keliru menafsirkan pendidikan berkarakter dan berakhlak baik.
Diketahui, mengelar para siswi.
Plh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Deden Saepul Hidayat memastikan tes kehamilan tidak dilaksanakan di sekolah lain karena tidak masuk dalam program Dinas Pendidikan.
Baca juga:
"Bukan di Jawa Barat ya, itu hanya di Cianjur saja, tidak ada di Jawa Barat. Ini juga kelihatannya salah menafsirkan makna ya, dari sebuah proses pendidikan di sekolah," ujar Deden, Kamis (23/1/2025).
Menurutnya, diduga pihak sekolah salah menafsirkan makna dari pendidikan berkarakter dan berakhlak baik.
"Harusnya kan sekolah sebagai pusat peradaban mengedepankan pendidikan karakter, bagaimana agar anak-anak berakhlak baik. Menyiapkan dan mengawasi agar tidak masuk kepada hal-hal yang bisa merusak akhlak anak-anak kita, tapi bukan dengan ," katanya.
Tes kehamilan terhadap siswi SMA di Cianjur itupun, kata dia, dilakukan tanpa sepengatahuan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.
"Ya, saya baru tahu malah dari media dan saya sudah koordinasi dengan Kepala Cabang dan sudah diteruskan ke sekolah, dan memang tidak ada informasi sampai hari ini, baru kejadian tahun ini," ucapnya.
Didukung bupati
Bupati Cianjur Herman Suherman menilai yang memberlakukan kegiatan kepada siswi merupakan program yang memiliki tujuan baik dan patut dilakukan di sekolah lainya.
"Kalau menurut saya, sebetulnya sekolah tersebut memiliki tujuan yang bagus, cuman dieksposnya kurang tepat, dan hal tersebut dapat menjadi sebuah peringatan atau trigger warning bagi para siswa," ucap Herman wartawan di Pendopo Cianjur, Rabu (23/1/2025).
Selain itu Herman mengungkapkan, kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah tersebut boleh dilanjutkan. Tapi hasil atau datanya untuk masing - masing sekolah.
Baca juga:
"Karena menurut saya, kegiatan atau program seperti itu dampaknya bertujuan bagus, jadi anak - anak itu dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal - hal kurang baik. Bahkan saya berharap sekolah lainya juga melakukan kegiatan serupa," katanya.
Herman mengaku, dirinya hingga sejauh ini belum ada sekolah lain yang melakukan terhadap para siswi, kecuali SMA di Kecamatan Cikadu tersebut.
"Saya baru dengar di sekolah di Kecamatan Cikadu. Tapi yang saya ketahui kegiatan yang diberlakukan seperti tes urine, dan upaya pencegahan tindak kenakalan remaja di sekolah," katanya.