Trump Ancam Putin, Desak Segera Akhiri 'Perang Konyol' di Ukraina
Trump ancam kenakan tarif tinggi dan sanksi lebih keras terhadap Rusia jika Putin tidak segera mengakhiri 'perang konyol' yang dimulai sejak 2022.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), mendesak agar Presiden , segera mengakhiri 'perang konyol' di atau terancam sanksi baru yang lebih berat.
Trump mengancam akan mengenakan tarif tinggi dan sanksi lebih keras terhadap jika Putin tidak segera mengakhiri perang yang dimulai sejak Februari 2022.
Dia juga menyebut akan menerapkan sanksi lebih lanjut pada produk yang masuk ke AS dan negara sekutunya jika kesepakatan damai tak tercapai.
Trump mengklaim bahwa perang ini akan semakin buruk jika tidak ada kesepakatan yang tercapai dalam waktu dekat.
Katanya, cara yang mudah untuk menyelesaikan perang di adalah dengan melakukan perundingan.
"Cara yang mudah selalu lebih baik," kata Trump, dikutip dari BBC.
Di , reaksi atas ancaman Trump terhadap cukup beragam.
Banyak warga , khususnya di media sosial, menunjukkan ketidakpuasan terhadap usulan sanksi lebih berat.
Mereka berpendapat bahwa sanksi tersebut tidak cukup efektif untuk menghentikan agresi yang telah berlangsung lama di negara mereka.
Bagi banyak orang Ukraina, ancaman sanksi ekonomi dianggap sebagai respons yang lemah terhadap agresi besar-besaran yang sedang berlangsung.
Baca juga:
Apa yang dibutuhkan adalah tindakan nyata yang lebih konkret, bukan hanya ancaman yang bersifat retorika.
Sementara Presiden , Volodymyr Zelensky mengungkapkan, untuk mencapai kesepakatan damai, akan membutuhkan setidaknya 200.000 pasukan penjaga perdamaian yang terdiri dari pasukan internasional.
Zelensky menekankan, pasukan penjaga perdamaian ini harus mencakup pasukan AS. Sebab tanpa keterlibatan Amerika Serikat, pencegahan yang efektif terhadap akan sulit dilakukan.
Ia menegaskan bahwa tanpa Amerika, tidak ada negara Eropa atau negara lain yang akan mengambil risiko untuk memberikan perlindungan yang realistis terhadap .