Arti logo baru jersi timnas Indonesia
Erspo, aparel jersi timnas Indonesia, melalui Instagram resmi mereka, Senin, resmi merilis logo baru di ...
Jakarta (ANTARA) - Erspo, aparel jersi timnas Indonesia, melalui Instagram resmi mereka, Senin, resmi merilis logo baru di jersi anyar yang akan dikenakan oleh skuad tim Garuda.
Dalam logo baru itu, Erspo merilis logo Garuda Pancasila berbentuk perisai dengan motif batik, tekstur garis dan titik, pola kotak-kotak, dan pola lingkaran dengan setiap elemen memiliki arti masing-masing.
"Setiap lencana yang menempel di dada adalah janji. Janji untuk memberikan segalanya demi Merah Putih, janji untuk tidak pernah menyerah, dan janji untuk membuat bangsa ini bangga," tulis Erspo, Senin.
"Di balik lencana ini, ada keringat, air mata, dan doa dari jutaan hati yang percaya. Karena setiap langkah di lapangan adalah wujud cinta untuk Indonesia," tambah mereka.
Perisai Pancasila terinspirasi dari perisai Garuda sebagai bentuk perjuangan sekaligus menandakan kekuatan Indonesia di lapangan.
Pola tekstur garis dan titik dipilih Erspo untuk merepresentasikan lapangan sebagai area bertanding timnas Indonesia.
Baca juga:
Lalu, pola kotak-kotak menggambarkan semangat "Bhinneka Tunggal Ika" atau menjunjung tinggi persatuan di tengah ragam perbedaan. Pola lingkaran seperti bentuk matahari terbit, menandakan harapan untuk sepak bola Indonesia.
Untuk motif batik, pola ini diambil sebagai bentuk identitas bangsa melalui tradisi dan pusaka Indonesia
Guna melengkapi pola-pola di atas, burung Garuda di jersi baru ini diberikan tambahan aksen garis pendaran cahaya "Sang Garuda".
Erspo akan merilis jersi anyar tim Garuda pada 14 Februari. Dengan ini, maka timnas Indonesia akan mengenakan jersi baru pada dua laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Maret.
Kedua laga itu adalah melawan Australia pada 20 Maret di Sydney dan melawan Bahrain lima hari kemudian di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025