Hamas Kembali ke Jalanan Gaza Setelah Gencatan Senjata dengan Israel
Hamas kembali muncul dari terowongan ke jalanan di Gaza. Mereka kembali terlihat setelah Hamas Israel melakukan gencatan senjata.
TEMPO.CO, Jakarta - Para pejuang tampak kembali ke jalan-jalan di setelah lebih dari setahun bersembunyi di terowongan dan menghindari serangan udara Israel. Mereka kembali terlihat setelah Israel Hamas sepakat melakukan .
Pada Minggu, 19 Januari 2025, dunia menyaksikan Hamas menyerahkan tiga sandera Israel kepada Palang Merah. Puluhan pejuang yang mengenakan balaclava dengan ikat kepala hijau khas kelompok itu terlihat di alun-alun Kota Gaza yang penuh sesak mengatur acara yang kacau itu.
Dilansir dari France 24, pada Senin, wakil menteri dalam negeri Hamas untuk wilayah tersebut keluar dan berkeliling di Kota Gaza. Ia menyatakan bahwa warga Gaza hidup di masa kemenangan.
Saat Hamas kembali ke jalan, pasukan Israel menarik diri dari wilayah yang padat penduduk.
Kehancuran yang mereka tinggalkan sangat mengejutkan, namun Hamas tampaknya bertahan. Sejak awal perang, Israel telah menyatakan tujuan mereka membasmi Hamas selamanya.
"Saat Anda menetapkan eliminasi total (sebagai tujuan), jika ada satu orang yang bertahan, itu bisa dianggap sebagai kegagalan," kata Yossi Mekelberg, pakar Timur Tengah di Chatham House.
Israel menghancurkan barisan Hamas dan membunuh banyak pemimpin utamanya, termasuk Ismail Haniyeh dan penggantinya Yahya Sinwar. Pada hari Selasa, kepala militer Israel mengatakan operasinya telah menewaskan hampir 20.000 anggota Hamas.
Muhammad Shehada, dari Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, mengatakan Israel secara khusus menargetkan pegawai negeri, polisi, dan menteri, sebagai bagian dari upayanya untuk membongkar kemampuan pemerintahan Hamas. "Kehadiran terus-menerus para pejabat dan pasukan ini merupakan simbol perlawanan, yang menunjukkan mereka tetap beroperasi meskipun ada serangan," katanya.
Pada hari Senin, Hamas menampilkan dirinya sebagai pemenang karena berhasil bertahan hidup. "Gaza, dengan rakyatnya yang hebat dan ketangguhannya, akan bangkit lagi untuk membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh pendudukan dan akan terus berada di jalur keteguhan hingga pendudukan dikalahkan," kata Hamas.
Michael Horowitz, seorang analis Timur Tengah di konsultan keamanan Le Beck, mengatakan Hamas telah unjuk kekuatan untuk menghalangi para pesaing di dalam jajaran Palestina. Hamas juga ingin menunjukkan kepada Israel bahwa setiap pertempuran tambahan tidak akan menghasilkan apa-apa.