Pakar usul peningkatan anggaran pertahanan fokus modernisasi alutsista
Pakar keamanan dan pertahanan Universitas Pertamina Ian Montratama menyarankan agar kenaikan anggaran pertahanan yang ...
Sudah seharusnya dilakukan transformasi TNI agar ramping, namun didukung alutsista modern
Jakarta (ANTARA) - Pakar keamanan dan pertahanan Universitas Pertamina Ian Montratama menyarankan agar kenaikan anggaran pertahanan yang diproyeksikan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) dapat berfokus pada modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
“Perang masa depan akan lebih banyak didominasi teknologi tinggi yang mahal. Sudah seharusnya dilakukan transformasi TNI agar ramping, namun didukung alutsista modern,” kata Ian saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Selain itu, dia mengatakan bahwa perlu dikaji secara mendalam mengenai alokasi anggaran sebanyak 60 persen untuk kebutuhan personel TNI.
“Postur SDM kita di TNI terlalu gemuk. Perlu dirampingkan agar anggaran pertahanan bisa lebih banyak untuk modernisasi alutsista,” ujarnya.
Baca juga:
Namun, untuk SDM TNI, dia mengatakan bahwa Komponen Cadangan (Komcad) baiknya dikembangkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai force multiplier (pengganda kekuatan) untuk dimanfaatkan TNI saat terjadi perang.
Sementara itu, dia memandang bahwa proyeksi peningkatan anggaran pertahanan yang semula 0,8 persen menjadi 1,5 persen secara bertahap dari pajak domestik bruto (PDB) masih kurang.
“Menurut SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) 2024, rata-rata anggaran pertahanan negara adalah di angka 2,3 persen dari PDB. Jadi, Indonesia terlalu sedikit,” jelasnya.
Baca juga:
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa sebagai negara non-blok seharusnya militer Indonesia kuat dengan ditunjukkan dari persentase anggaran pertahanan yang lebih besar dari rata-rata dunia tersebut.
Sebelumnya, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin beserta jajaran memproyeksikan peningkatan anggaran pertahanan dalam Rapat Pimpinan Kemhan, di Jakarta, Kamis (16/1).
Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kemhan RI, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, usai rapat tersebut menjelaskan peningkatan anggaran hingga 1,5 persen dari PDB sudah ideal untuk kebutuhan pertahanan.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025