Imbas Efisiensi Anggaran, Bisnis Hotel di Jatim Terancam PHK Massal
Imbas Efisiensi Anggaran, Bisnis Hotel di Jatim Terancam PHK Massal. ????Efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintah dinilai berdampak besar terhadap kelangsungan bisnis hotel, khususnya di Jawa Timur. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintah dinilai berdampak besar terhadap kelangsungan bisnis hotel, khususnya di Jawa Timur. Bisnis hotel terancam mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan, dampak pemangkasan anggaran pemerintah ini sudah dirasakan pihak hotel sejak awal Januari lalu.
“Sudah mulai terasa dampaknya, okupansi turun. Ketika okupansi ini terus turun, kita yang terkena biaya-biaya tinggi. Dan dampak yang paling maksimal itu nantinya ya ada PHK, pengurangan karyawan,” terang Dwi dikonfirmasi, Selasa (11/2/2025).
Catatan kerugian dan penurunan tingkat okupansi (hunian) hotel di Jatim sampai saat ini mencapai 30 persen. Dan dari kerugian ini masih berpotensi bertambah.
“Keluhan sudah muncul sejak bulan Januari 2025 lalu. Banyak terjadi pembatalan pemesanan pada sektor ‘MICE’ (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition). Dan konkret pembatalan pesanan dan reschedule ini bertambah di bulan Februari,” ucap Dwi.
Ketua PHRI Jatim itu menegaskan, dampak PHK karyawan ini juga bisa meluas hingga pemutusan kerjasama hotel dengan pemasok (suplier), UMKM makanan, serta pihak terkait lainnya yang selama ini menjalin kerjasama dengan pihak hotel.
“Kita soal pemangkasan anggaran itu, kita setuju aja. Tapi, anggaran untuk program yang menstabilkan pariwisata itu juga perlu. Kalau tidak, tentu sektor pariwisata akan jatuh bersama- ama. Pariwisata akan tenggelam,” tandas Dwi. [ram/beq]