Investasi AI Senilai 500 Miliar Dolar di AS Kian Hebohkan Davos

Davos heboh akibat AI. Investasi ratusan miliar dolar oleh beberapa perusahaan teknologi terkemuka menyusul keputusan Trump mencabut…

Investasi AI Senilai 500 Miliar Dolar di AS Kian Hebohkan Davos

Produsen ChatGPT yakni OpenAI, investor teknologi global SoftBank, dan Oracle mengumumkan, usaha patungan mereka akan menanamkan modal hingga setengah triliun dolar selama empat tahun ke depan, untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan atau AI.

Pengumuman pada awal minggu ini Forum Ekonomi Global Davos dinilai sebagai sebuah keputusan yang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump digambarkan sebagai "deklarasi kepercayaan yang menggema pada potensi Amerika."

Usaha patungan bernama Stargate ini, rencananya akan segera menginvestasikan US$100 miliar atau sekitar Rp1,6 kuadriliun ke dalam infrastruktur AI seperti pusat data, yang pertama sudah dibangun di Texas.

Keputusan investasi ini terjadi menyusul keputusan Trump mencabut perintah eksekutif tahun 2023 yang ditandatangani oleh Joe Biden untuk mengatur risiko AI sebagai teknologi baru yang berkembang pesat.

Biden berupaya mengatasi kekhawatiran akan privasi dan keamanan, dengan mengharuskan pengembang model AI untuk membagikan hasil uji keamanan, sebelum produknya diluncurkan untuk penggunaan publik.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

"Pengumuman investasi di AS akan memicu investasi lain di bidang AI di belahan dunia lain," kata Harrick Vin, kepala bagian teknologi di Tata Consultancy Services, kepada DW. Vin mengatakan regulasi akan terus memainkan peran besar dalam pengembangan AI.

"Semua harus berhati-hati tentang apa yang kita biarkan mesin melakukan hal tertentu, data apa yang digunakan untuk apa dan oleh siapa," kata Vin. "Jika tidak, hal itu menciptakan bahaya bias dan praktik yang tidak etis."

AI, topik hangat di Davos

Investasi ini telah menambah kehebohan seputar AI di kota resor Davos, Swiss, tempat para pemimpin terkemuka dari politik, bisnis, dan masyarakat sipil berkumpul untuk menghadiri pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Seperti tahun lalu, AI mendominasi diskusi WEF, dengan topik yang berkisar dari potensi di bidang perawatan kesehatan dan pendidikan hingga sisi negatifnya, seperti teknologi ini menyerap banyak energi untuk bisa diterapkan. Pertemuan tahunan, yang diselenggarakan dengan tema "Kolaborasi untuk Era Cerdas," juga telah mendedikasikan puluhan sesi untuk teknologi AI.

Di pertemuan Davos, para eksekutif dan pakar teknologi memperdebatkan langkah Trump dalam meningkatkan teknologi di Amerika Serikat. Sebagian memuji pendekatan presiden AS tersebut, yang lainnya memperingatkan terhadap pengembangan AI yang saat ini belum begitu diregulasi.

Mulai dari CEO Google DeepMind Demis Hassabis hingga Kepala Keuangan OpenAI Sarah Friar, para eksekutif AS di Davos menyambut baik penerimaan Trump terhadap teknologi itu.

"Tampaknya jelas bahwa pemerintahan baru akan mendorong teknologi dan pertumbuhan teknologi," kata Hassabis dalam wawancara dengan Bloomberg. "Pemerintahan mendapatkan saran dari orang-orang yang benar-benar memahami apa yang terjadi di garis depan."

AI berisiko lebarkan kesenjangan

Rencana investasi besar-besaran tersebut juga menyoroti kesenjangan investasi AI antarwilayah, yang berisiko memperlebar kesenjangan global.