Kateringnya Diduga Picu Keracunan Massal di Ponorogo, Pemilik Diperiksa Polisi, Ini Pengakuannya

Polisi ungkap hasil pemeriksaan terhadap pemilik katering makanan sate gulai yang diduga sebabkan keracunan massal 2 desa di Ponorogo, Jawa Timur.

Kateringnya Diduga Picu Keracunan Massal di Ponorogo, Pemilik Diperiksa Polisi, Ini Pengakuannya

TRIBUNNEWS.COM - Pemilik katering makanan sate gulai yang diduga menyebabkan di dua desa di Kabupaten , Jawa Timur, telah diperiksa polisi.

Hasilnya, pemilik katering mengaku tidak menyangka bahwa puluhan warga keracunan karena makan sate gulai buatannya.

"Pemilik katering sudah kita mintai keterangan,” kata Kapolres , AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Selasa (4/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.

“Intinya pemilik katering kaget atau tidak menyangka,” imbuhnya.

Pemilik katering terkejut sebab mereka telah menjalankan bisnis makanan selama puluhan tahun.

“Selama kurang lebih 20 tahun, bumbu serta cara masaknya tidak diubah. Tetiba ada yang keracunan itu juga membuat keterkejutan tersendiri,” ungkap Andin.

Selain memeriksa pemilik katering, Satreskrim Polres Ponorogo juga telah memeriksa 40 orang lainnya sebagai saksi dalam kasus keracunan massal ini.

Baca juga:

Puluhan orang keracunan

Sebanyak 46 warga Desa Bondrang, , serta 22 santri dan pengasuh salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, , mengalami .

Warga Desa Bondrang dan Belang mengalami keluhan mual, muntah, pusing, dan diare setelah menyantap sate gulai kambing pada Jumat (31/1/2025) pagi.

Di Desa Bondrang, warga menyantap sate gulai kambing dalam acara selamatan di rumah Miswaji, warga Dukuh Tengah, Desa Bondrang, pada Kamis (30/1/2025) malam. Saat itu, Miswaji mengundang 90 orang untuk acara dzikir fida’ tersebut.

Dari 46 warga Desa Bondrang yang mengalami gejala keracunan makanan itu, seorang korban bernama Misnan meninggal dunia, Sabtu (1/2/2025).

Dari puluhan orang yang keracunan itu, ada yang rawat jalan maupun rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan.

Baca juga:

Terdapat dua orang harus dirujuk. Satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Yasyfin Gontor dan meninggal dunia. Satu di klinik yang berlokasi Kecamatan Jetis .

Sementara itu, masih pada hari yang sama, yakni Kamis malam, santri serta pengasuh ponpes di Desa Belang berbuka puasa dengan menu yang sama, yakni sate dan gulai kambing.