Zelensky Minta Barat Kirimi Ukraina Senjata Nuklir, Rusia: Dia Sudah Sinting

Pejabat Rusia menganggap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah gila karena meminta Barat mengirimkan senjata nuklir kepada Ukraina.

Zelensky Minta Barat Kirimi Ukraina Senjata Nuklir, Rusia: Dia Sudah Sinting

TRIBUNNEWS.COM – Presiden mengusulkan Barat untuk memberi senjata nuklir agar bisa menghentikan invasi .

Jika tidak diberi nuklir, sebagai gantinya, kata Zelensky, harus cepat dijadikan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pada hari Selasa, (4/2/2025), seorang jurnalis Inggris bernama Piers Morgan menerbitkan hasil wawancara dengan Zelensky.

Dalam wawancara itu Zelensky ditanya alasan bersikeras meminta jadi anggota NATO dan menolak alternatif lain.

Dia berujar jika dicegah bergabung dengan NATO, punya hak untuk bertanya alasan Barat terus membela selama invasi .

“Kembalikan senjata nuklir kepada kami, beri kami sistem rudal. Kawan, bantu kami membiayai satu juta tentara, kerahkan pasukan kalian ke area di negara kami, di tempat-tempat kami ingin menstabilkan situasi,” kata Zelensky dikutip dari Russia Today.

Belakangan ini Zelensky mengaku kecewa karena menyerahkan senjata nuklir buatan Uni Soviet yang ditempatkan di . Sebagai ganti penyerahan itu, mendapat jaminan keamanan.

Setelah Uni Soviet runtuh tahun 1991, mewarisi sekitar 1.700 hulu ledak nuklir. Senjata itu tetap di bawah kontrol operasional Moskow.

Rusia mengklaim Ukraina tak pernah punya senjata nuklir karena aset Soviet itu secara hukum dimiliki oleh Rusia.

PRESIDEN ZELENSKY - Foto yang diambil dari laman President.gov.ua tanggal 4 Februari 2025 memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ikut serta dalam peringatan 80 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau pada bulan Januari.
PRESIDEN ZELENSKY - Foto yang diambil dari laman President.gov.ua tanggal 4 Februari 2025 memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ikut serta dalam peringatan 80 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau pada bulan Januari. (President.gov.ua)

Adapun dalam wawancara dengan penyiar podcast bernama Lex Fridman bulan lalu, Zelensky menyebut “senjata nuklir adalah jaminan keamanan yang dimiliki ”.

Dia menyebut Ukraina menggunakan senjata itu untuk keperluan perlindungan sebelum menyerahkannya kepada Rusia.

Baca juga:

Pada bulan Oktober 2024 dia juga mengatakan bisa melindungi diri dengan cara menjadi negara nuklir atau menjadi anggota NATO. Zelensky mengaku memilih opsi yang kedua.

Setelah pernyataan itu, New York Times melaporkan ada pejabat AS yang mengklaim Presiden Joe Biden bisa kembali mengizinkan memiliki senjata nuklir. Akan tetapi, Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan menyebut ide itu tidak dipertimbangkan AS.

Sementara itu, sebulan kemudian Presiden Vladimir Putin menegaskan akan mengerahkan semua senjata penghancur yang tersedia jika benar-benar mendapat senjata nuklir.