KemenESDM tegaskan komitmen RI capai target pengurangan emisi karbon

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan komitmen Republik Indonesia dalam mencapai target pengurangan ...

KemenESDM tegaskan komitmen RI capai target pengurangan emisi karbon

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan komitmen Republik Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon, yakni sesuai tercantum pada Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC).

“Kementerian ESDM tetap menjaga komitmen untuk memenuhi kewajibannya dalam mencapai target E-NDC tahun 2030 dan juga Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat Kick Off Indonesia Energy Transition Facility di Jakarta, Rabu.

Komitmen tersebut, lanjut Dadan, tertuang pada Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang juga menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen yang telah disepakati bersama dengan DPR pada Senin (3/2) lalu.

Dirinya mencatat realisasi penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi pada 2024 mencapai 147,61 juta ton CO2 ekuivalen atau melebih target yang ditetapkan sebesar 142 juta ton CO2 ekuivalen.

“Jadi kami berada di jalur yang tepat pada program pengurangan emisi. Pengembangan kelistrikan periode 2025-2034 direncanakan pembangunan tenaga listrik dengan kapasitas sebesar 71 gigawatt ini sebagaimana yang disampaikan juga pada saat UNFCCC (Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim) tahun lalu,” ucapnya.

Lebih lanjut Dadan menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak untuk mempercepat transformasi Indonesia menuju sistem yang lebih hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan yang sejalan dengan komitmen global terhadap penurunan emisi dan penggunaan energi terbarukan.

Terkait Carbon Capture Storage, Indonesia juga sudah meluncurkan regulasi, kebijakan, skema hingga mekanisme untuk memanfaatkan potensi penyimpanan untuk CO2.

Secara total, Indonesia mempunyai potensi sekitar 500 gigaton dan sudah ada dua perusahaan yang menunjukkan ketertarikan untuk bekerja sama.

“Sekarang banyak pihak menilai da program peningkatan lifting, ada program net zero emission, ada program EBT, semuanya itu sejalan dalam konteks bagaimana kita meningkatkan swasembada energi dengan tetap bahwa pertimbangan-pertimbangan keberlanjutan menjadi prioritas dalam pengembangannya,” ujar dia.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025