Kesaksian Gubernur Jakarta tentang Kondisi Terbaru Glodok Plaza Lantai 7-9 Pasca Terbakar Hebat
Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengaku ngeri setelah melihat kondisi terkini Glodok Plaza dari ketinggian.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi membeberkan kondisi terbaru usai meninjau di tersebut di lantai 7-9, Sabtu, 18 Januari 2025.
Teguh mengaku ngeri setelah melihat kondisi terkini dari ketinggian.
“Tadi kami ke aras naik Bronto Skylift, menyaksikan langsung kondisi terkini yang terbakar itu sampai di lantai yang teratas. Kami prihatin karena kebakaran tersebut sepertinya hebat sekali,” ucapnya di lokasi, Sabtu (18/1/2025).
Teguh naik ke lantai 7-9 menggunakan unit Bronto Skylift milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta.
Dia menjelaskan, bagian atap kini sudah ambruk dan kini hanya tinggal menyisakan besi-besi penyangga yang sudah berwarna kehitaman.
“Bagian atap gedung itu roboh, palafonnya ambruk semua. Sekat-sekatnya sudah berserakan, sudah hilang, tinggal mungkin besi-besinya saja,” ujarnya.
Kondisi tak jauh berbeda pun disebut Teguh terlihat di lantai 7 dan 8 gedung dimana terlihat porak poranda usai dilalap si jago merah.
“Itu menandakan bahwasannya kebakarannya sungguh sangat besar
dan kami bersyukur dengan sinergi kolaborasi bersama pihak
terkait, kebakaran itu bisa kami atasi, kami padamkan,”
tuturnya.
Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan menambahkan, kondisi lokasi kebakaran yang porak poranda ini menyulitkan pihaknya dalam melakukan evaluasi korban kebakaran.
Baca juga:
Sebagai informasi tambahan, sejauh ini tercatat ada 14 orang yang dilaporkan hilang dalam kebakaran yang terjadi di pada Rabu malam.
Sejauh ini, baru ada tujuh kantong jenazah yang berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Meski demikian belum diketahui apakah ketujuh kantong itu bagian dari 14 orang yang dikabarkan hilang.
Pasalnya, saat ditemukan petugas dan kemudian dievakuasi kondisi jenazah tersebut sudah sangat sulit dikenali karena gosong di sekujur tubuh.
“Kondisi kejadian kebakaran memang tidak memungkinkan anggota kami untuk melakukan evakuasi korban,” kata Satriadi.