KJRI Los Angeles imbau WNI korban karhutla mengungsi di shelter resmi
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles mengingatkan supaya WNI yang terdampak kebakaran hutan dan ...
Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles mengingatkan supaya WNI yang terdampak kebakaran hutan dan lahan di Los Angeles, California, untuk mengungsi hanya ke tempat-tempat resmi.
“Kami menyarankan supaya (WNI terdampak) bisa ke shelter resmi karena fasilitas yang pasti lebih baik, kemudian (mereka) bisa terdata dan mendapat informasi terbaru, dan pasti dapat bantuan,” kata Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Los Angeles Afina Burhanuddin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (15/1).
Tempat-tempat pengungsian yang didirikan pemerintah setempat melalui kerja sama dengan Palang Merah Amerika Serikat terbuka untuk semua warga yang terdampak tanpa membedakan kewarganegaraannya, ucap Afina.
Ia pun memastikan sejumlah WNI yang terpaksa mengungsi akibat terdampak karhutla telah mengakses pusat pengungsian yang disediakan pemerintah setempat.
Sejauh ini terdata 163 WNI, baik masyarakat diaspora maupun pelajar, yang terdampak kebakaran lahan di Los Angeles, kata dia, sembari menambahkan bahwa KJRI Los Angeles turut menyiapkan tempat pengungsian dan persediaan logistik bagi yang membutuhkan.
Selain di tempat pengungsian pemerintah, ada pula WNI yang mengungsi di rumah saudara dan kerabat, hotel, ataupun mencari tempat tinggal sementara baru, kata dia.
Afina juga menyebut bahwa sejumlah WNI yang menderita kerugian material namun tak memiliki asuransi diarahkan untuk mengakses layanan Dinas Manajemen Darurat Federal AS (FEMA) untuk mendapat bantuan.
KJRI Los Angeles senantiasa mengimbau WNI untuk selalu mengikuti arahan otoritas mengingat sejumlah lokasi masih ditetapkan sebagai zona darurat karhutla oleh pemerintah setempat, ucap dia.
Kebakaran hutan mematikan di Los Angeles yang berlangsung sejak 7 Januari 2025 melanda lebih dari 40.000 hektare lahan dan mengakibatkan sekitar 12.000 bangunan rusak.
Dilaporkan korban tewas akibat bencana alam ini mencapai 25 orang per Selasa (14/1).
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025