Mantan Jenderal Israel Ini Akui Ketidakmampuan Negaranya Kalahkan Hamas Sampai Detik Ini
REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV-Seorang mantan jenderal tentara pendudukan Israel mengatakan bahwa tentara “sejauh ini” belum berhasil mengalahkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), demikian menurut Israel Broadcasting Corporation (IBC). Israel Broadcasting Corporation mengutip Isaac Brek...
REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV-Seorang mantan jenderal tentara pendudukan mengatakan bahwa tentara “sejauh ini” belum berhasil mengalahkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), demikian menurut Israel Broadcasting Corporation (IBC).
Israel Broadcasting Corporation mengutip Isaac Brek yang mengatakan bahwa tentara berada dalam keadaan terdesak dan para prajurit menolak untuk melakukan wajib militer.
Dikutip dari Aljazeera, Ahad (18/11/2024), pensiunan jenderal ini menambahkan bahwa menteri pertahanan baru yang tidak kompeten telah ditunjuk, merujuk pada pemecatan Yoav Galat dan penggantinya, Yisrael Katz, dan menambahkan bahwa menteri pertahanan yang sebenarnya adalah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Di front utara, Breivik mengakui bahwa Israel telah “memukul Hizbullah Lebanon dengan keras, namun kami masih jauh dari melenyapkannya.”
Mengenai serangan darat ke Lebanon selatan, ia mengatakan bahwa “pasukan kami masuk melalui darat sedalam tiga kilometer, tetapi mereka tidak memenuhi syarat untuk maju lebih jauh.”
“Kami terpapar ratusan roket setiap hari dari Lebanon dan perang ini menghancurkan kami,” tambah pensiunan jenderal Israel itu.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di dengan dukungan Amerika Serikat, menyebabkan lebih dari 47 ribu warga gugur dan terluka, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 10 ribu orang hilang.
BACA JUGA:
Pada saat yang sama dengan agresinya di Gaza, Israel melanjutkan serangan hariannya ke Lebanon dan serangan daratnya ke Lebanon selatan, sementara Hizbullah merespons dengan menembakkan roket, pesawat tak berawak, dan peluru artileri yang menargetkan situs militer, markas intelijen, pertemuan militer, dan permukiman.
Menurut pensiunan Mayor Jenderal Fayez Al-Dweiri, seorang ahli militer dan strategis, mengatakan bahwa operasi militer baru-baru ini yang dilakukan oleh Brigade Al-Qassam di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara mengakibatkan kematian dan luka-luka sedikitnya 28 tentara Israel, sementara tentara penjajah mengumumkan hanya satu atau dua orang yang terluka.
Loading...
sumber : Antara