Masalah anggaran, Pemkab Tulungagung tunda perbaikan Jembatan Junjung
Pemerintah Kabupaten Tulungagung menunda rencana perbaikan jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol yang rusak akibat bencana alam, karena dana Biaya Tak Terduga (BTT) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diharapkan ...
![Masalah anggaran, Pemkab Tulungagung tunda perbaikan Jembatan Junjung](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/12/Jembatan-Patah-Akibat-Tersumbat-Enceng-Gondok-16122024-Ds-4.jpg)
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung menunda rencana perbaikan jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol yang rusak akibat bencana alam, karena dana Biaya Tak Terduga (BTT) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diharapkan untuk pembiayaan tidak teralokasikan pada tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari Subagyo, Rabu, (12/2) mengatakan, penundaan tersebut berdampak pada sejumlah proyek infrastruktur yang terdampak bencana. Untuk menyiasati hal itu, pihaknya akan mengupayakan sumber anggaran lain.
"Akhirnya, kami coba melakukan refocusing anggaran untuk mengalokasikan dana ke proyek-proyek prioritas," kata Dwi.
Ia menjelaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah perbaikan jalan longsor di Mojogitik, Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, yang membutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar.
Sementara itu, pembangunan kembali Jembatan Junjung yang membutuhkan Rp7 miliar serta proyek perbaikan Jalan Selingkar Wilis masih harus ditunda.
"Kalau Gedangan bisa dikerjakan tahun ini, tapi untuk Jembatan Junjung yang butuh Rp7 miliar, kami belum tahu bagaimana solusinya," ujarnya.
Tiga proyek infrastruktur itu sebelumnya telah diajukan sebagai prioritas dalam pembahasan tim anggaran.
Namun, adanya kebijakan refocusing anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 29 Tahun 2025 serta Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 membuat Pemkab Tulungagung harus lebih selektif dalam menentukan alokasi dana.
"Dalam perubahan penjabaran anggaran, sementara ini kami alokasikan untuk perbaikan jalan di Mojogitik," tambahnya.
Bencana yang terjadi pada pertengahan Desember 2024 menyebabkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan.
Pemkab Tulungagung sempat mengajukan bantuan dana BTT kepada Pemprov Jatim, namun tidak ada satupun yang disetujui.
Salah satu infrastruktur yang terdampak adalah jalan di Mojogitik, yang merupakan akses utama distribusi susu dari Kecamatan Sendang ke pabrik pengolahan di Pasuruan. Kerusakan jalan tersebut menyebabkan peternak mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.