Media: AS memperoleh izin mendeportasi migran tanpa dokumen Venezuela
Otoritas Venezuela diperkirakan akan mengizinkan Amerika Serikat untuk mengembalikan migran tanpa dokumen yang ...
Moskow (ANTARA) - Otoritas Venezuela diperkirakan akan mengizinkan Amerika Serikat untuk mengembalikan migran tanpa dokumen yang dideportasi langsung ke Venezuela, demikian laporan Bloomberg pada Sabtu, mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pada Jumat (31/1) bertemu utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Richard Grenell, di Caracas.
Dalam pertemuan tersebut, pemimpin Venezuela itu setuju untuk menerima beberapa penerbangan yang membawa migran yang dideportasi dari AS, kata sumber-sumber tersebut kepada agensi.
Pada Jumat, Utusan Khusus AS untuk Amerika Latin, Mauricio Claver-Carone, mengatakan bahwa Trump mengharapkan Maduro menerima kembali semua "penjahat Venezuela" dari Amerika Serikat tanpa syarat.
Pada 29 Januari, media AS melaporkan bahwa Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem telah menghentikan perpanjangan izin tinggal sementara untuk lebih dari 600.000 warga Venezuela, mengakhiri perlindungan deportasi yang diberikan oleh pemerintahan sebelumnya.
Pada saat yang sama, Direktur Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai Trump, Tom Homan, mengatakan bahwa otoritas imigrasi AS telah mendeportasi lebih dari 4.000 imigran tanpa dokumen hanya dalam pekan pertama sejak penggerebekan dimulai.
Setelah dilantik pada 20 Januari, Trump mengatakan akan berusaha segera menghentikan migran tidak teratur yang melintasi perbatasan AS dan memulai proses ekstradisi jutaan orang.
Trump juga mengumumkan keadaan darurat nasional terkait situasi di perbatasan selatan AS.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025