Megafactory baterai Tesla di Shanghai resmi beroperasi
Megafactory baru milik produsen mobil Amerika Serikat (AS), Tesla di Shanghai, yang didedikasikan untuk memproduksi ...
Shanghai (ANTARA) - Megafactory baru milik produsen mobil Amerika Serikat (AS), Tesla di Shanghai, yang didedikasikan untuk memproduksi baterai penyimpanan energi atau dikenal sebagai Megapack, memulai produksinya pada Selasa hari ini, menandai ekspansi yang signifikan dalam kehadiran perusahaan itu di China.
Dengan kapasitas produksi tahunan awal sebanyak 10.000 unit atau sekitar 40 gigawatt-jam penyimpanan energi, Megafactory itu akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap target penyimpanan energi global Tesla.
Perusahaan itu memprediksi peningkatan penggunaan penyimpanan energi sebesar 50 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2025.
Menempati area seluas sekitar 200.000 meter persegi, pabrik baru di Shanghai tersebut melibatkan total investasi sekitar 1,45 miliar yuan (1 yuan = Rp2.237) atau sekitar 202 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.350), menurut administrasi Kawasan Khusus Lin-gang di Zona Perdagangan Bebas Percontohan (Shanghai) China, lokasi fasilitas Tesla itu berada.Menariknya, produksi massal di pabrik itu dimulai hanya delapan bulan setelah konstruksi dimulai, menjadi contoh baru dari "kecepatan Tesla" di China.
Sebelumnya, Gigafactory Shanghai, pabrik pertama Tesla di pusat keuangan di China timur itu dibangun dan diresmikan dalam waktu satu tahun pada 2019."Sekali lagi, kita menyaksikan kecepatan yang luar biasa dari Shanghai dan Tesla. Saya merasa antusias karena (pengoperasian) pabrik ini akan mengawali tahun yang menarik bagi Tesla," ujar Wakil Presiden Tesla Mike Snyder dalam upacara peluncuran pabrik tersebut.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa pabrik baru itu akan menjadi pondasi penting bagi jaringan produksi global Tesla.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025