Mendagri: Rumah layak huni bukti perhatian presiden untuk rakyat kecil
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menegaskan bahwa program rumah layak huni merupakan bentuk nyata perhatian ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menegaskan bahwa program rumah layak huni merupakan bentuk nyata perhatian Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat kecil.
Hal itu disampaikan Tito saat menghadiri acara peluncuran program rumah layak huni di Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (20/1).
"Dan ini program Bapak Presiden ini luar biasa, perhatiannya kepada rakyat bawah," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Selain itu, Mendagri juga mengenang masa tugasnya pada masa silam sebagai anggota kepolisian di wilayah Sentiong, yang berada tak jauh dari kawasan Johar Baru.
"Saya nostalgia sebetulnya. Masuk gang, lihat kamar, satu kamar itu ada bisa delapan keluarga, enam keluarga," ujarnya.
Baca juga:
Menurutnya, pemerintah perlu mengubah citra kawasan tersebut menjadi permukiman yang sehat dan layak huni.
Oleh karena itu, Tito mengapresiasi langkah Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman yang turun langsung ke lapangan untuk memahami permasalahan serta mencari solusi yang tepat.
"Jujur saja, perasaan saya baru kali ini saya ketemu Menteri Perumahan yang mau turun, masuk memahami persoalan betul dan mau mencari solusi," ujar Tito.
Program rumah layak huni merupakan hasil kolaborasi pemerintah dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta.
Baca juga:
Meski sebagian masyarakat setempat lebih memilih opsi bedah rumah, Tito tetap menekankan tentang pentingnya pembangunan rumah vertikal sebagai solusi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.
"Tapi, ketika masyarakat juga di sini tidak mau (rumah vertikal), maunya hanya bedah, ya mau diapain? Tidak apa-apa. Tapi ingat, dibedah itu hanya sifatnya temporer, sebentar aja, karena strukturnya enggak berubah," imbuhnya.
Ia pun berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam memperbaiki kondisi hunian masyarakat kecil agar lebih layak.
Mendagri juga menargetkan program serupa bisa diterapkan di daerah kumuh lainnya. "Ini bukan penggusuran, bukan. Ini adalah betul-betul murni membantu (agar) ada perubahan nasib. Itu saja," jelas Tito.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025