Mendikdasmen tekankan jajarannya berkepribadian RAMAH dan SANTUN
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan kepada seluruh jajarannya agar memiliki ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan kepada seluruh jajarannya agar memiliki kepribadian Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmoni (RAMAH) dan Setia, Amanah, Negarawan, Teladan, Unggul, dan Ngemong (SANTUN).
Mendikdasmen pada pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Kemdikdasmen, Senin (20/1) memaparkan Responsif artinya senantiasa tanggap dan peka terhadap perubahan, perkembangan, dinamika, permasalahan, aspirasi masyarakat dengan cepat, tepat, solutif dan bermartabat.
"Kemudian Akuntabel menegaskan agar kementerian ini beserta seluruh jajarannya berusaha untuk menerapkan tata kelola, tata kerja, dan kinerja yang transparan, terbuka, bersih, dapat dipertanggungjawabkan, bermanfaat, maslahat, dan berkelanjutan," katanya melalui keterangan di Jakarta, Selasa,
Abdul Mu'ti melanjutkan Melayani artinya pegawai berusaha untuk bekerja sebagai ibadah kepada Tuhan, mengabdi kepada bangsa dan negara, membantu mempermudah dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Baca juga:
Selanjutnya Adaptif artinya berusaha untuk senantiasa menyesuaikan, mengadopsi, dan memperbaiki sistem, pola pikir, meningkatkan motivasi, dan kepribadian sesuai dengan perubahan, tantangan, dan menjawab masa depan dengan tetap berpegang pada ketentuan hukum perundang-undangan dan berpijak pada nilai-nilai luhur dan budaya bangsa.
Harmonis, kata dia, artinya berusaha untuk memelihara, membangun, membina, dan mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan semangat kekeluargaan, kemitraan, kerja sama, toleransi, gotong royong, dan relasi yang profesional kolektif kolegial.
Mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto, Mendikdasmen mengingatkan kepada para pejabat untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara serta bekerja yang jujur.
"Bapak Presiden berkali-kali menyampaikan jangan ada satu rupiah pun uang rakyat yang kita salah gunakan, jangan ada satu rupiah pun uang rakyat yang tidak kita pergunakan sebagaimana mestinya," ujar dia.
Baca juga:
Menteri Abdul Mu'ti menekankan agar semua pemimpin yang dilantik berintegritas dalam memegang amanah. Ia juga mengajak semua jajaran dapat membantu akselerasi pembangunan pendidikan yang bermutu.
Ia juga meminta jajarannya untuk bersikap SANTUN, yang merupakan akronim dari Setia, Amanah, Negarawan, Teladan, Unggul, dan Ngemong. Setia artinya setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, hukum dan perundang-undangan, serta pemimpin bangsa. Setia kepada Presiden, setia kepada menteri, dan setia kepada atasan.
Selanjutnya Amanah terhadap jabatan yakni kepercayaan yang meniscayakan kesungguhan, profesionalisme, tanggung jawab, integritas dan dedikasi yang tinggi, kemudian Negarawan yaitu pribadi yang memiliki jiwa dan semangat kepahlawanan, rela berkorban, kesatria, dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan.
Teladan, kata Abdul Mu'ti, menjadi pribadi yang utama, cermin, panutan, dan aspirasi dalam perkataan, perbuatan, dan tindakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di tempat bekerja serta Unggul yakni senantiasa selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuan dengan menimba ilmu, menambah pengalaman, memperluas pergaulan, dan menjadi yang terbaik dalam segala hal.
Baca juga:
Terakhir, Menteri Abdul Mu`ti berharap para jajarannya bisa menjadi pribadi yang Ngemong yakni mendidik, mendampingi, memfasilitasi, dan memberi kesempatan kepada jajaran dalam bekerja dan mengembangkan karir dengan semangat kebersamaan asah, asih, dan asuh, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025