Menilik upaya Xi Jinping dorong kerja sama G20 saat krisis global
Sebagai perpaduan representatif dari perekonomian-perekonomian utama dunia, Kelompok 20 (Group of 20/G20) telah menjadi ...
Untuk meremajakan pemulihan ekonomi global pascapandemi, Xi menyerukan kepada semua negara anggota G20 untuk menjawab tantangan tersebut, meningkatkan koordinasi kebijakan makroekonomi internasional, bersama-sama menstabilkan rantai industri dan pasokan global, serta mengurangi hambatan perdagangan, termasuk tarif"Sangat penting bagi kita untuk menerapkan resep yang tepat guna mengatasi gejala dan akar penyebab permasalahan yang kita hadapi," tutur Xi dalam KTT G20 pada 2021.Kebijakan multicabang Xi "sistematis, komprehensif, dan terfokus," kata Lu Feng, profesor emeritus ilmu ekonomi di Universitas Peking. "Hal-hal itu telah memperkaya instrumen kebijakan G20, dan meningkatkan proaktivitas dan pandangannya dalam mengelola ekonomi global."Salah satu masalah utama yang dibahas bersama oleh negara-negara anggota G20 adalah beban utang yang menekan sumber daya negara-negara berpendapatan rendah untuk memerangi pandemi dan melindungi kehidupan. Pada April 2020, G20 mengumumkan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (Debt Service Suspension Initiative/DSSI) untuk membantu negara-negara rentan. Kebijakan itu merupakan jaring pengaman keuangan istimewa yang penerapannya diperpanjang hingga Desember 2021.Di bawah kepemimpinan Xi, China menerapkan DSSI G20 dalam segala hal, dan menangguhkan pembayaran cicilan utang dengan jumlah terbesar di antara semua negara anggota G20."China memenuhi perannya dengan baik sebagai pemangku kepentingan G20 yang bertanggung jawab" dalam membantu mengatasi masalah utang luar negeri negara-negara Afrika, ungkap sebuah laporan dari Inisiatif Penelitian China Afrika di Universitas Johns Hopkins, sebuah program yang didedikasikan untuk mengkaji aspek politik dan ekonomi dari hubungan China-Afrika.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024