Menko AHY Ungkap Prabowo Minta Proyek Strategis Nasional Dievaluasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan, arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Hanya saja, ia tidak menjelaskan...

Menko AHY Ungkap Prabowo Minta Proyek Strategis Nasional Dievaluasi

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan, arahan Subianto untuk mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Hanya saja, ia tidak menjelaskan PSN yang harus dievaluasi.

"Betul, beliau meminta kita benar-benar mereview dengan baik. Beliau juga ingin terlibat secara langsung karena ya seharusnya seperti itu," ujar AHY di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/1/2025).

AHY mengatakan, pemerintah selalu melakukan evaluasi, menerima masukan, dan meninjau ulang terkait pelaksanaan PSN. Hal itu bertujuan untuk memastikan proyek tersebut sudah berjalan sesuai perencanaan.

"Pemerintah selalu melakukan evaluasi, masukan, review sehingga ingin meyakinkan mana yang sudah on the track, mana juga yang perlu mendapatkan koreksi atau penyesuaian paling tidak," kata ketua umum DPP Partai Demokrat tersebut.

Menurut AHY, PSN melibatkan banyak pihak, tidak hanya Kemenko IPK, tetapi juga Kemenko Perekonomian dan berbagai kementerian teknis lainnya. AHY mengatakan pihaknya bersama-sama dengan kementerian teknis lainnya akan melakukan evaluasi terhadap proyek PSN yang tengah berjalan.

"Sekali lagi, PSN ini melibatkan banyak pihak, banyak K/L (kementerian/lembaga), termasuk Kemenko yang lain ya, bukan hanya Infrastruktur," kata AHY.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia menegaskan, seluruh PSN akan dievaluasi secara menyeluruh. "Seluruh PSN akan dievaluasi," ujar mantan ketua umum DPP Partai Golkar tersebut.

Loading...