Minta Maaf, Konten Kreator Asal Malaysia Akui Bikin Hoaks di Bandung demi Follower
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Konten kreator asal Malaysia Anwar Nazhan dan Aras meminta maaf kepada masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat, atas perbuatan mereka membuat konten hoaks beberapa waktu lalu di Bukit...
![Minta Maaf, Konten Kreator Asal Malaysia Akui Bikin Hoaks di Bandung demi Follower](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/konten-kreator-asal-malaysia-yang-membuat-konten-hoaks-hilang_250207170316-624.jpg)
Konten kreator asal Malaysia yang membuat konten hoaks hilang di hutan di Bandung tengah berada di Polsek Panyileukan, Kota Bandung.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Konten kreator asal Malaysia Anwar Nazhan dan Aras meminta maaf kepada masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat, atas perbuatan mereka membuat konten hoaks beberapa waktu lalu di Bukit Mbah Garut, Kecamatan Cibiru, Bandung, Ahad (2/2/2025). Mereka berjanji tidak akan mengulanginya.
"Assalamualaikum perkenalkan nama saya Aras Abdullah dan Ammar Nazhan saya selaku Tiktoker Malaysia. Kami memohon maaf atas apa yang berlaku," ucap mereka berdua dalam rekaman video yang didapat dari Polsek Panyileukan, Sabtu (7/2/2025).
Ia mengatakan, mereka berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. Mereka menyebut bahwa konten yang dibuat di Kota Bandung hanya konten untuk hiburan."Kami tidak mengulangi perkara yang sama dan kami tidak dipungut biaya apapun," kata dia.
Sebelumnya, konten kreator asal Malaysia Anwar Nazhan dan Aras bikin heboh dengan membuat konten hoaks yaitu Tiktoker Eyka berpura-pura hilang saat membuat konten horor di sebuah bukit di Bandung. Diketahui, ia melakukan itu demi menambah pengikut di media sosial.
Kapolsek Panyileukan Kompol Kurnia mengatakan konten kreator tersebut melakukan kegiatan live konten acara misteri untuk tiktok miliknya dan akun media sosial lainnya di sebuah bukit mbah Garut di Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Ahad (2/2/2025) lalu. Dengan judul "Pempengaruh Malaysia Hilang di Hutan Bandung selepas buat content paranormal".
Ia menuturkan para konten kreator tersebut diketahui telah meminta izin kepada unsur kewilayahan. Selama proses pembuatan video tersebut pun dilakukan pengamanan.
Loading...