Alasan Pemakzulan Wapres Filipina: Ancam Bunuh Presiden Hingga Menghasut Pemberontakan
REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – DPR Filipina memenangkan voting untuk pemakzulan terhadap Wakil Presiden Sara Duterte. Pemakzulan tersebut dilakukan atas ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr dan dugaan penyalahgunaan dana...
![Alasan Pemakzulan Wapres Filipina: Ancam Bunuh Presiden Hingga Menghasut Pemberontakan](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/wakil-presiden-wapres-filipina-sara-duterte-menghadapi-tuntutan_241212155228-383.jpg)
Wakil Presiden (Wapres) Filipina Sara Duterte menghadapi tuntutan pemakzulan.
REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – DPR Filipina memenangkan voting untuk pemakzulan terhadap Wakil Presiden Sara Duterte. Pemakzulan tersebut dilakukan atas ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr dan dugaan penyalahgunaan dana publik, dalam langkah terakhir sebelum Kongres memasuki masa reses selama empat bulan menjelang pemilihan sela pada 12 Mei, lapor The Strait Times, Kamis (6/2/2025).
Duterte adalah wakil presiden Filipina pertama yang dimakzulkan setelah 215 anggota parlemen menyetujui tuntutan pemakzulan keempat terhadapnya. Pemakzulannya pada 5 Februari menandakan perseteruan yang semakin memanas dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr, yang menganggap mayoritas dari 306 anggota DPR sebagai sekutunya. Ketua DPR Martin Romualdez adalah sepupu Presiden. Hal ini dapat menjadi akhir karier politiknya, kata beberapa analis.
Pemungutan suara untuk pemakzulan dilakukan kurang dari sepekan sebelum dimulainya periode kampanye resmi untuk pemilihan umum Mei pada 11 Februari. Momentum tersebut dipandang sebagai referendum terhadap kepresidenan Marcos. Untuk saat ini, Duterte tetap menjadi wakil presiden, dengan pasal-pasal pemakzulan yang telah disampaikan ke Senat, akan mengadili dalam proses pemakzulan berikutnya.
Jika 16 dari 23 senator yang sedang menjabat setuju untuk menghukumnya atas pelanggaran yang dapat menyebabkan pemakzulan, ia akan dicopot dari jabatannya sebagai wakil presiden. Senator juga dapat memberikan suara untuk membatalkan pemakzulan, yang berarti Duterte akan selamat dari upaya pemakzulan.
Sidang pemakzulan hanya dapat berlangsung hingga 13 Juni, saat Kongres ke-19 saat ini ditutup. Sekelompok legislator baru akan mulai bertugas pada akhir Juni.The Straits Times telah menghubungi kantor Duterte untuk meminta komentar.
Sebanyak 215 dari 306 legislator memilih untuk memakzulkan Duterte setelah ia mengancam pada November 2024 akan membunuh Presiden, Ibu Negara Louise Araneta-Marcos, dan Ketua DPR jika ia tewas saat persaingan politik mereka memanas.
Duterte kemudian mengatakan bahwa pernyataannya diambil di luar konteks. Ia juga dimakzulkan atas dugaan penyalahgunaan dana senilai lebih dari 612,5 juta peso (14,3 juta dolar AS) yang ditujukan untuk tujuan sensitif dan rahasia.
Loading...