Bibit siklon baru picu cuaca ekstrem di NTB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan sinyal peringatan potensi cuaca ekstrem selama sepekan ...
![Bibit siklon baru picu cuaca ekstrem di NTB](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/10/WhatsApp-Image-2024-12-10-at-11.44.50.jpeg)
Siklon Tropis Invest 96S memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan
Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan sinyal peringatan potensi cuaca ekstrem selama sepekan di wilayah Nusa Tenggara Barat akibat dampak tidak langsung dari kemunculan Bibit Siklon Tropis Invest 96S.
"Bibit Siklon Tropis Invest 96S memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan, peningkatan kecepatan angin, dan gelombang tinggi di Nusa Tenggara Barat," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Satria Topan Primadi dalam penyataan yang dikutip di Mataram, Minggu.
Lokasi Bibit Siklon Tropis Invest 96S terletak di sebelah selatan provinsi Nusa Tenggara Timur lebih tepatnya ada di perairan barat Australia. Bibit siklon yang disebut Tropical Low 18U itu bergerak dengan kecepatan 13 kilometer per jam ke arah barat daya.
Baca juga:
Baca juga:
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Australia, badai yang bergerak di lepas pantai Kimberley tersebut berpotensi mencapai intensitas siklon pada Senin, 10 Februari 2025 mendatang. Sistem badai diperkirakan bergerak lebih jauh ke barat daya menuju pantai Pilbara di sebelah barat Australia.
Satria mengungkapkan selain kemunculan bibit siklon tropis baru, cuaca ekstrem juga dipengaruhi oleh aktivitas gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby di sekitar Nusa Tenggara Barat dan Monsun Asia yang membawa uap air dari Asia melewati Indonesia mengarah ke Australia.
Masyarakat perlu mewaspadai hujan sedang hingga lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan potensi peningkatan intensitas bencana hidrometeorologi akibat fenomena cuaca yang kini sedang terjadi hingga sepekan ke depan.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada berhati-hati dengan dampak bencana," pungkas Satria.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025