Kemenkes Sarankan Masyarakat Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Domisili Saat Musim Mudik
Setiap orang punya kesempatan 30 hari setelah berulang tahun untuk mengikuti program pemeriksaan kesehatan gratis.
![Kemenkes Sarankan Masyarakat Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Domisili Saat Musim Mudik](https://statik.tempo.co/data/2025/02/07/id_1375604/1375604_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyarankan agar masyarakat yang ingin melakukan tetap melakukannya di fasilitas kesehatan sesuai domisili masing-masing, meskipun akan memasuki musim mudik. Salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat yang berulang tahun itu akan mulai diterapkan pada Senin, 10 Februari 2025.
"Nah ini untuk memudahkan manajemen layanan, sebaiknya bapak ibu tetap di domisilinya masing-masing," kata Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, saat konferensi pers persiapan peluncuran Cek Kesehatan Gratis di Kantor , Jakarta Selatan, pada Jumat, 7 Februari 2025.
Maria mengatakan pada dasarnya setiap orang punya kesempatan 30 hari setelah berulang tahun untuk mengikuti program tersebut. Selain itu, masyarakat yang lahir pada Januari hingga Maret diberi kesempatan melakukan pemeriksaan sampai bulan April. Kebijakan ini, kata Maria, dibuat salah satunya untuk mengantisipasi bulan Ramadan. "Karena kan nanti terutama yang harus puasa ya, padahal kan nanti ada buka puasa, ada sahur, jadi nanti boleh sampai dengan bulan April," kata dia.
Selain itu, Maria menjelaskan masyarakat yang menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai dengan domisilinya akan memudahkan puskesmas setempat dalam mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Misalnya, ketersediaan bahan medis habis pakai (BMHP).
Maria juga mengatakan akan membatasi kuota sebanyak 30 orang per hari untuk masyarakat yang melakukan cek kesehatan gratis. Pembatasan ini dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya antrean masyarakat saat pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas. "Untuk kuota maksimal, ini kita lakukan pembatasannya, supaya masyarakat nanti nggak jengkel karena sudah cukup ramai banget dan juga menunggu lama," ujarnya.
Menurut Maria, pembatasan kuota ini masih dapat bervariasi. Kemenkes membuka kemungkinan penambahan hingga 50 orang per hari. Namun, hal tersebut akan dievaluasi terlebih dahulu di seluruh puskesmas di Indonesia. "Teman-teman di puskesmas juga akan evaluasi, kalau bisa menambah maka kuota itu akan ditambahkan melalui sistem digital," kata dia.
Maria juga menjelaskan bahwa pembatasan ini bertujuan untuk mengantisipasi masyarakat yang mendaftar secara manual tanpa menggunakan sistem digital milik Kemenkes. "Yang kami harap itu sangat sedikit, tapi kami harap semua bisa mendaftar melalui (aplikasi) Satu Sehat," ujarnya.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang akan diluncurkan pada 10 Februari mendatang ditujukan untuk melakukan skrining awal. Kelompok masyarakat dari kategori usia bayi, anak, dewasa hingga lansia menjadi sasaran program ini. Program ini akan dilaksanakan di puskesmas dan klinik yang telah bekerja sama dengan Kemenkes.