BI Jatim: Kepemimpinan Trump jadi tantangan perekonomian 2025

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea menyatakan, kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian Indonesia termasuk Jawa Timur pada ...

BI Jatim: Kepemimpinan Trump jadi tantangan perekonomian 2025

Surabaya (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea menyatakan, kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian Indonesia termasuk Jawa Timur pada tahun ini.

“Era Trump 2.0 belum banyak yang membaik sehingga kita perlu waspada terkait tekanan geopolitik yang nanti ber-manuver ke pasar global. Ini menyebabkan secara global preferensi portofolio bergeser ke AS sehingga perlu kita sikapi agar ekonomi nasional, Jawa, Jatim bisa dijaga dengan baik,” katanya di Surabaya, Sabtu.

Erwin menuturkan, sejauh ini perkembangan makro ekonomi Jawa Timur untuk awal 2025 masih baik namun secara umum untuk tahun ini terlihat adanya divergensi perekonomian yang akan melebar di tengah perekonomian AS yang semakin kuat.Baca juga:

Menurutnya, ketidakpastian di pasar keuangan harus terus diwaspadai karena terlebih ini disertai dengan tekanan geopolitik seperti pada masa pemerintahan pertamanya Trump kala itu yang sering membuat manuver hingga menyebabkan volatilitas.

Bahkan Erwin mengatakan, kepemimpinan Trump yang kedua kalinya ini pun sejauh ini belum banyak yang membaik sehingga seluruh dunia perlu mewaspadai adanya tekanan geopolitik yang akan berdampak pada pasar global.

Erwin pun mengingatkan beberapa upaya dapat dilakukan untuk menjaga perekonomian Jawa Timur di tengah ketidakpastian global seperti mengenai keberlanjutan proyek pembangunan, perluasan pemanfaatan QRIS, maupun peningkatan swasembada pangan, dan hilirisasi.

“Kami juga harus bisa mengupayakan peningkatan potensi, promosi, investasi, dan kolaborasi dari seluruh stakeholder di Jawa Timur. Sekiranya itu dapat kita lakukan untuk mengakselerasi ekonomi,” katanya.

Tak hanya itu, ia menyebutkan dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor juga akan tetap menjadi motor penggerak utama perekonomian Jawa Timur tahun ini.

“Sejalan dengan perkembangan indikator dan perkiraan sampai triwulan I yang menunjukkan kinerja solid seperti penjualan eceran, tren konsumsi, perkiraan kondisi usaha perdagangan, dan data-data produksi,” katanya.

Oleh sebab itu, Erwin menegaskan, optimisme terhadap perekonomian Jawa Timur di tengah beragam tantangan dan peluang tersebut yaitu dengan diperkirakan ekonomi provinsi ini tetap mampu tumbuh dalam rentang 4,7 persen sampai 5,5 persen pada 2025.

“Perekonomian Jatim akan terus berlanjut dengan tren Jawa Timur yang cukup signifikan sebagai salah satu lumbung industri pengolahan,” kata Erwin.