Drone Emprit Ungkap Isu Kebocoran Data BCA Dimainkan Bot, Apa Motif di Baliknya?
Analisis dari Drone Emprit menunjukkan banyaknya akun bot yang terlibat dalam percakapan Kebocoran Data BCA dan mengindikasikan adanya kampanye terkoordinasi.
![Drone Emprit Ungkap Isu Kebocoran Data BCA Dimainkan Bot, Apa Motif di Baliknya?](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2025/02/08/Analisis_Ransomware_BCA-2025_02_08-13_58_46_9376aa6138a6dbfeeb8cf0c061e335c2_960x640_thumb.png)
Isu kebocoran data nasabah Bank Central Asia (BCA) sempat viral di media sosial dengan munculnya tagar #BCARansomware. Namun, analisis dari Drone Emprit menunjukkan banyaknya akun bot yang terlibat dalam percakapan ini, mengindikasikan adanya kampanye terkoordinasi.
Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi menjelaskan, mereka tidak menganalisis motif di balik kampanye tersebut. “Kami hanya mengumpulkan data untuk melihat apakah percakapan ini terkoordinasi atau tidak,” ujar Ismail kepada Katadata.co.id, Sabtu (8/2).
Ia menjelaskan, Tim Drone Emprit menggunakan alat canggih bernama Droneupgrade untuk menangkap percakapan di Twitter dan menemukan lebih dari 1.200 akun terlibat dalam kampanye tersebut.
Berdasarkan analisis yang dilakukan mereka, lebih dari 70% akun yang berpartisipasi dalam tagar itu memiliki follower kurang dari 100 sehingga mengindikasikan upaya koordinasi dalam kampanye ini. "Ada sekitar 1.200 akun yang terlibat, dan sebagian besar memiliki follower di bawah 100,” kata Ismail.
Ismail mengaku tidak bisa memastikan apakah ini merupakan upaya pengalihan isu. Ia juga tidak dapat memastikan terkait kebenaran kebocoran data di BCA. "Motifnya apa, kami tidak menganalisis itu. Kami hanya menganalisis percakapan di Twitter,” kata dia.
Namun, menurut dia, banyaknya akun kecil dan bot yang terlibat menekankan penting bagi publik untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar dan memverifikasi sumbernya.
Peretas anonim, Bjorka sebelumnya menyebarkan kabar kebocoran data nasabah Bank Central Asia (BCA). Namun, BCA membantah kabar tersebut. Pakar keamanan siber juga meragukan kebenaran isu dari Bjorka.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menyatakan data nasabah tetap aman dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan bank.
“Saat ini, kami memastikan data nasabah tetap aman,” kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn kepada Katadata.co.id, Kamis (6/2).
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya ragu sistem BCA dibobol oleh hacker ransomware seperti yang disampaikan oleh akun X Bjorka. Sebab, sistem tidak mengalami gangguan.
“Kalau terserang Ransomware, kemungkinan sistem dan data terenkripsi. Andaikan data di-backup dan berhasil dipulihkan, akan terasa glitch atau gangguan operasional,” kata Alfons kepada Katadata.co.id, Kamis malam (6/2).
Selain itu, data yang diungkapkan oleh akun X Bjorka maupun Skywave di dark web, tidak terlihat seperti basis data bank.
Bjorka merespons bantahan ini dengan mengancam akan membocorkan data dari bank lain, termasuk BNI, Bank Mandiri, BSI, dan bahkan Bank Indonesia (BI).
“Anda bilang tidak benar? Oke, tunggu saja apa yang akan terjadi! Kami sudah bilang keamanan harus diperketat, tetapi mereka bilang kami hanya memberikan fakta atau berita palsu. LoL,” cuit akun X mengatasnamakan Bjorka @bjorkanesiaaa, Kamis (6/2).