Didatangi Armuji, Great Crystal School Beri Klarifikasi 3 Tuduhan
Didatangi Armuji, Great Crystal School Beri Klarifikasi 3 Tuduhan. ????Usai didatangi Wakil Walikota Surabaya terpilih Armuji, Great Crystal School memberikan klarifikasi terhadap 3 permasalahan yang dituduhkan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Usai didatangi Wakil Walikota Surabaya terpilih Armuji, Great Crystal School memberikan klarifikasi terhadap 3 permasalahan yang dituduhkan ke mereka. Diketahui, Armuji mendatangi Great Crystal School, Jumat (7/2/2025), bersama dengan orang tua murid dan guru yang mengaku gajinya dipotong.
Tauchid Suyuti, legal sekolah Great Crystal School and Course Center mengatakan terkait permasalahan penahanan ijazah salah satu siswa SD berinisial MG, dirinya membantah disebut menahan ijazah dengan sengaja oleh Armuji dan para orang tua yang hadir. Tauchid menjelaskan bahwa pihaknya menyimpan ijazah itu sampai MG melunasi biaya administrasi ke sekolah.
“Kami tidak menahan ijazah, tetapi ada kewajiban yang perlu diselesaikan oleh orang tua siswa, seperti pembayaran SPP dan lainnya. Hak sekolah adalah menerima pembayaran tersebut, sementara kewajiban kami tetap memberikan ijazah,” ujarnya dihubung beritajatim.com, Sabtu (8/2/2025).
Sebagai solusi, kata Tauchid, pihak sekolah telah menjadwalkan pertemuan dengan wali murid minggu depan. Dalam pertemuan tersebut, sekolah akan memberikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, dengan kemungkinan adanya negosiasi terkait besaran pembayaran yang disesuaikan dengan kebijakan kepala sekolah.
“Kami terbuka untuk berdiskusi. Sesuai arahan Pak Wakil Wali Kota tadi, ada beberapa persyaratan yang bisa dibicarakan lebih lanjut agar solusi terbaik bisa dicapai,” tambahnya.
Sementara itu, terkait peristiwa Bullying yang menimpa salah satu siswa SD berinisial YC (10), pihak sekolah sudah memfasilitasi dengan pendampingan dan mengusahakan untuk mediasi. Diketahui, MC (10) salah satu siswa Great Crystal School diduga melakukan pemukulan kepada YC. Orang tua YC lantas tidak terima.
“Kami sudah melakukan mediasi antara orang tua korban dan orang tua terduga pelaku. Kedua anak juga telah saling memaafkan. Bahkan, berita acara perdamaian sudah dibuat dan ditandatangani oleh guru-guru serta orang tua pelaku. Namun, orang tua korban memng belum menandatangani karena saat itu butuh izin dari suaminya,” ujar Tauchid.
Tauchid menegaskan bahwa peristiwa itur merupakan murni persoalan antar-murid yang telah ditangani dengan serius oleh pihak sekolah. Menurutnya, insiden tersebut merupakan dinamika yang terjadi di antara sesama siswa dan bukan permasalahan antara murid dengan sekolah.
“Kami sudah melakukan upaya penyelesaian dengan melakukan empat kali mediasi, dan masalah ini telah dinyatakan selesai,” tegasnya.
Namun, Tauchid menyayangkan adanya pihak luar yang disebut-sebut memanfaatkan kejadian ini untuk menyerang nama baik sekolah. “Tapi ada pihak lain yang sengaja memanfaatkan momen ini untuk menyerang nama baik sekolah, seolah-olah ini konflik antara murid dengan sekolah. Padahal ini murni masalah antar-murid yang telah kami selesaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait dengan potongan gaji guru honorer, pihak sekolah juga akan mengklarifikasi terkait tuduhan itu. Namun, informasi yang disampaikan akan dilakukan secara tertutup.
“Untuk pemotongan gaji itu kan harus meninjau kontrak kerja. Nanti kita juga akan ada diskusi terkait permasalahan itu terhadap pihak yang mempermasalahkan,” pungkasnya. [ang/beq]