OCHA sebut 801 truk bantuan masuki Gaza saat gencatan senjata
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Rabu (12/2) melaporkan upaya peningkatan bantuan kemanusiaan ...
![OCHA sebut 801 truk bantuan masuki Gaza saat gencatan senjata](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2024/08/18/OCHA-PBB_1.jpg)
Hamilton, Kanada (ANTARA) - Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Rabu (12/2) melaporkan upaya peningkatan bantuan kemanusiaan bagi warga di Jalur Gaza, dengan sedikitnya 801 truk bantuan memasuki wilayah tersebut dalam satu hari.
"PBB dan mitranya memanfaatkan setiap peluang yang diberikan oleh gencatan senjata untuk meningkatkan pasokan air, makanan, tempat tinggal, layanan kesehatan, sanitasi, kebersihan, pakaian, pendidikan, serta bantuan lainnya bagi masyarakat Gaza," kata OCHA dalam sebuah pernyataan.
OCHA menambahkan bahwa 801 truk bantuan berhasil masuk ke Gaza berkat koordinasi dengan otoritas Israel dan pihak yang menjamin kesepakatan gencatan senjata.
Lembaga tersebut juga mencatat bahwa dalam dua pekan pertama gencatan senjata, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menyalurkan bantuan makanan kepada 1,2 juta warga.
"UNRWA telah membuka 37 tempat penampungan baru bagi warga yang kembali ke Gaza utara, menyediakan tenda, selimut, terpal plastik, dan pakaian musim dingin," tambah OCHA.
Hingga pekan lalu, UNRWA menampung sekitar 120.000 orang di 120 tempat penampungan, termasuk lebih dari 36 lokasi baru yang dibuka sejak gencatan senjata dimulai.
Sementara itu, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) telah menyalurkan makanan tambahan siap konsumsi bagi lebih dari 10.000 anak di bawah usia dua tahun sejak dimulainya gencatan senjata.
OCHA menekankan bahwa gencatan senjata harus tetap dipertahankan untuk memastikan kelangsungan peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Sementara itu mengenai Tepi Barat, OCHA melaporkan bahwa operasi militer Israel di wilayah Utara menyebabkan jatuhnya korban warga sipil, pemindahan paksa, serta kerusakan infrastruktur.
Ketegangan di Tepi Barat meningkat setelah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza pada 19 Januari, setelah lebih dari 15 bulan serangan udara Israel yang menewaskan hampir 48.200 warga Palestina dan menghancurkan wilayah tersebut.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, pasukan dan pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 910 warga Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade adalah ilegal dan memerintahkan evakuasi seluruh permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025