OJK tingkatkan pengelolaan risiko internal guna penguatan governansi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pihaknya terus meningkatkan pengelolaan risiko internal melalui perbaikan ...

OJK tingkatkan pengelolaan risiko internal guna penguatan governansi

Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pihaknya terus meningkatkan pengelolaan risiko internal melalui perbaikan berkelanjutan dalam rangka penguatan governansi dan penegakan integritas.

Hal itu diwujudkan dengan mengimplementasikan combined assurance dan three lines model serta menerapkan kerangka kerja internasional yang mengacu pada Global Internal Audit Standard (GIAS).

“Bukan theoretical, kita mengacu kepada yang sudah diakui secara internasional, secara best practices, dan juga kita adopt dalam sistem nasional kita betul-betul kita jalankan dengan komitmen yang kuat,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena menyampaikan bahwa Bidang Audit, Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas (ARK) OJK telah menerapkan early adoption kerangka kerja internasional Global Internal Audit Standard (GIAS) pada tahun 2024.

Untuk meningkatkan pemahaman terhadap asurans terkombinasi (combined assurance), OJK pada Selasa (4/2) menyelenggarakan acara “Ngopi Pagi; Ngobrolin Pengawasan Internal, Penguatan Governansi, dan Integritas Bareng ARK” dengan tema “Mission: I’m Possible” yang dilaksanakan secara hybrid di Jakarta.

Asurans terkombinasi merupakan suatu proses asuransi dan konsultansi terintegrasi melalui pendekatan yang sistematis, selaras, dan menyeluruh untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi redundansi penugasan atas proses tata kelola, manajemen risiko, pengendalian internal, pengendalian kualitas, dan kepatuhan (compliance) untuk mencapai tujuan organisasi.

Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi antarlini dan senantiasa mengedepankan continuous improvement sesuai dengan perkembangan teknologi dan best practice terkini.

Dengan begitu, OJK dapat lebih agile menghadapi dinamika perubahan serta perkembangan risiko ke depan dengan menerapkan combined assurance, awareness budaya risiko dan kualitas.

Kegiatan "Ngopi Pagi" juga diisi dengan pemaparan terkait “GIAS Protocol: Strategi Implementasi Pedoman GIAS 2024: Tantangan dan Solusi, Combined Assurance Plan 2025 dan Implementasi Internal Control over Financial Reporting (ICoFR)”, serta “Peran 1st Line dalam Implementasi GIAS, Combined Assurance dan Penguatan Budaya Sadar Risiko dan Kualitas di OJK”.

Pemaparan tersebut turut dihadiri oleh Presiden The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia Angela Simatupang bersama anggota dewan audit OJK serta deputi komisioner dan kepala satuan kerja OJK.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025