Pakar Ubaya Sarankan Subsidi Elpiji 3 Kg Dilekatkan pada Penerima
Pakar Ubaya Sarankan Subsidi Elpiji 3 Kg Dilekatkan pada Penerima. ????Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyebut pembatasan penggunaan elpiji 3 kg perlu diterapkan untuk memastikan distribusinya tepat sasaran. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyebut pembatasan penggunaan elpiji 3 kg perlu diterapkan untuk memastikan distribusinya tepat sasaran dan mencegah penyalahgunaan.
Pembatasan ini bertujuan untuk menghindari pembelian berlebihan yang dapat merugikan masyarakat lain, serta memastikan bahwa subsidi elpiji 3 kg hanya digunakan oleh rumah tangga yang berhak, bukan oleh industri.
Bahlil juga meminta pelaku usaha untuk beralih ke elpiji non-subsidi agar anggaran subsidi yang besar, yakni lebih dari Rp80 triliun tersebut, dapat lebih efektif dan tidak terbuang percuma.
Pakar Ekonomi Universitas Surabaya (Ubaya), Bambang Budiarto, melihat bahwa subsidi elpiji 3 kg yang diberikan saat ini memang lebih banyak dinikmati oleh pihak-pihak yang tidak berhak, termasuk industri dan masyarakat yang seharusnya tidak memenuhi kriteria penerima subsidi.
Hal ini, kata dia, karena regulasi dan pola distribusi yang masih memungkinkan untuk munculnya penyalahgunaan.
“Angka 80 triliun tentu bukan nominal kecil untuk sebuah alokasi subsidi. Namun, pada akhirnya biasanya harus berakhir luka pada masyarakat potensial penerima subsidi,” kata Bambang, Senin (3/2/2025).
Bambang mengusulkan agar subsidi sebaiknya melekat pada orang, bukan pada barang. Ia menambahkan, dengan cara ini, subsidi dapat lebih tepat sasaran dan hanya diterima oleh masyarakat yang memang membutuhkan.
Misalnya, pemerintah dapat memberikan kupon atau membuat aplikasi dengan syarat dan ketentuan tertentu untuk memastikan subsidi hanya diterima oleh penerima yang berhak.
Menurut Bambang, perubahan mekanisme ini juga akan memudahkan pengawasan terhadap konsumsi elpiji 3 kg, sekaligus mengurangi peluang penyalahgunaan yang selama ini terjadi.
“Secara tidak langsung, jika subsidi diberikan melekat pada orang, secara otomatis menjadi fungsi pengawasan konsumsi dengan sendirinya,” jelasnya. [ipl/beq]