Penyelidikan kecelakaan pesawat AS fokus pada pengendali lalin udara

Para penyelidik sedang bekerja untuk menentukan penyebab kecelakaan udara mematikan dekat Washington yang menewaskan 67 ...

Penyelidikan kecelakaan pesawat AS fokus pada pengendali lalin udara

Ankara (ANTARA) - Para penyelidik sedang bekerja untuk menentukan penyebab kecelakaan udara mematikan dekat Washington yang menewaskan 67 orang, seiring dengan munculnya rincian baru tentang pengendalian lalu lintas udara, ketinggian helikopter, dan kemungkinan kegagalan keselamatan, lapor media lokal pada Jumat (31/1).

Kecelakaan ini terjadi pada Rabu malam (29/1) ketika pesawat jet regional American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS di atas Sungai Potomac.

Pihak berwenang federal telah menemukan ketiga kotak hitam dari kedua pesawat tersebut, yang diharapkan dapat memberikan data penerbangan penting, termasuk ketinggian dan catatan komunikasi.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa seorang pengawas pengendalian lalu lintas udara di Bandara Nasional Reagan menggabungkan tugas pengelolaan helikopter dan pesawat yang datang sebelum tabrakan terjadi.

Langkah itu, yang dilakukan sebelum pukul 21:30 waktu setempat, memungkinkan seorang pengendali untuk menyelesaikan tugasnya lebih awal.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) belum memberikan komentar mengenai alasan penggabungan tugas itu pada waktu tersebut.

Laporan keselamatan awal FAA menemukan bahwa tingkat staf di bandara “tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas udara pada saat itu.”

Meskipun penggabungan peran diperbolehkan oleh peraturan FAA, hal ini tidak biasanya dilakukan pada jam sibuk.

Bandara Nasional Reagan telah menghadapi kekurangan staf dalam jangka panjang, dengan hanya 19 pengendali yang sepenuhnya terverifikasi pada September 2023—jauh di bawah 30 yang dipersyaratkan oleh target FAA.

Pertanyaan tentang ketinggian helikopter

Penyelidik juga fokus pada apakah helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi pada saat tabrakan tersebut.

Menurut data penerbangan yang tersedia untuk publik, pesawat American Eagle terbang pada ketinggian 375 kaki, sementara helikopter di dekat Bandara Reagan umumnya dibatasi untuk terbang di bawah 200 kaki sesuai dengan peraturan FAA.

Pengacara penerbangan Tim Loranger menyatakan bahwa pesawat penumpang “berada tepat di tempat yang seharusnya, pada ketinggian yang seharusnya.”

Jika data penerbangan resmi memastikan bahwa helikopter terbang di atas ketinggian yang diizinkan, hal itu bisa menimbulkan kekhawatiran serius tentang penerbangan pelatihan militer di ruang udara yang padat lalu lintas.

Helikopter Black Hawk sedang menjalani misi pelatihan rutin, dengan seorang pilot instruktur berpengalaman dan seorang kopilot yang sedang menjalani evaluasi.

Penyelidik akan memeriksa apakah para pilot menerima pembacaan ketinggian yang salah, apakah pengendali lalu lintas udara memberikan peringatan, dan apakah kru tersebut memiliki jam terbang yang cukup baru-baru ini.

Korban dikenali saat pemulihan berlanjut

Pihak berwenang telah menemukan 41 jenazah dari lokasi kecelakaan, dengan 28 di antaranya telah teridentifikasi.

Pesawat jet membawa 64 penumpang, yang semuanya diperkirakan tewas, sementara tiga tentara berada di dalam helikopter.

Angkatan Darat AS telah mengidentifikasi dua dari tiga anggota militer yang tewas dalam kecelakaan tersebut, yaitu Sersan Mayor Ryan Austin O'Hara, 28, dan Chief Warrant Officer 2 Andrew Loyd Eaves, 39.

Identitas tentara ketiga belum diumumkan atas permintaan keluarga.

Petugas pemadam kebakaran memberikan penghormatan kepada tentara yang gugur dalam sebuah upacara pemindahan yang khidmat pada Jumat malam di Buzzard Point, Washington.

Setelah kecelakaan tersebut, FAA telah menutup jalur helikopter rendah yang digunakan pada saat tabrakan tersebut tanpa batas waktu.

Keputusan itu diambil setelah insiden lain baru-baru ini, di mana sebuah penerbangan harus membatalkan pendaratan karena ada helikopter di jalurnya.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) juga sedang meninjau apakah meningkatnya lalu lintas udara di Reagan National berisiko.

Bandara tersebut awalnya dirancang untuk menangani 15 juta penumpang per tahun, namun kini menangani sekitar 25 juta.

Beberapa pejabat berpendapat bahwa misi pelatihan militer seharusnya tidak dilakukan di ruang udara yang sangat padat tersebut.

Pertanyaan Terbuka Lainnya

Pertanyaan lain yang masih terbuka adalah apakah para pilot Black Hawk menggunakan kacamata penglihatan malam saat kecelakaan terjadi.

Beberapa ahli berpendapat bahwa meskipun perangkat ini berguna dalam kondisi gelap, perangkat tersebut dapat “sangat mengganggu” di ruang udara perkotaan yang terang.

Namun, beberapa pihak lain, termasuk pilot Black Hawk berpengalaman Rodney Sangsland, membela penggunaannya. "Saya percaya pada mereka," katanya. "Mereka adalah penyelamat nyawa."

Saat pejabat menganalisis perekam data penerbangan, penyelidik akan menilai apakah ketinggian helikopter merupakan faktor dan apakah keputusan pengendalian lalu lintas udara berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut.

NTSB juga akan memeriksa apakah protokol penerbangan militer perlu disesuaikan di ruang udara sipil.

Untuk saat ini, fokusnya tetap pada pemulihan korban dan mendukung keluarga mereka yang kehilangan orang terkasih dalam kecelakaan udara paling mematikan di AS dalam hampir 25 tahun terakhir.

Sumber: Anadolu

Baca juga:

Baca juga:

Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025