Pelatih Tangerang Hawks ingatkan pemain tak lengah sampai laga usai

Jakarta (ANTARA) - Pelatih Tangerang Hawks Basketball Antonius Joko Endratmo tak ingin mengulang kesalahan yang sama seperti saat melawan Borneo Hornbills pada laga Indonesian Basketball League (IBL) berikutnya dengan mengingatkan pemain agar tak lengah sampai laga benar-benar usai.

Menurut dia, kekalahan tipis 71-72 pada laga yang berlangsung Indoor Stadium Sports Center, Tangerang pada Minggu (19/1) malam itu terjadi akibat kelengahan para pemain di detik-detik akhir laga.

"Saat itu yang saya tekankan pada pemain adalah jangan sampai terkena three point. Kemenangan sudah ada di tangan, namun yang terjadi justru sebaliknya," kata Antonius dalam laman IBL yang dikutip ANTARA di Jakarta Selasa.

Pelatih tersebut masih tidak percaya bahwa timnya terpaksa menelan kekalahan menyakitkan saat waktu tersisa kurang dari lima detik. Sebab, legenda Aspac itu sudah yakin timnya akan menang dalam pertandingan tersebut.

Dalam lima detik terakhir, Hawks unggul 71-69 atas tamunya melalui satu lemparan bebas M. Alan As'adi.

As'adi masih memiliki kesempatan satu lemparan bebas lagi guna memperbesar keunggulan. Namun, lemparan terakhir pemain itu gagal menjadi poin.

Pelatih Tangerang Hawks yang berasumsi bahwa lawannya akan meminta time-out terakhir, justru mendapati fakta lain.

Baca juga:

Brandon McCoy yang mendapatkan defensive rebound justru memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan serangan balik cepat.

Hasilnya, operan pebasket asing itu diterima dengan baik oleh Hans Abraham yang dengan cepat melakukan tembakan tiga angka di detik akhir laga.

Buzzer beater itu berhasil membalikkan poin menjadi 72-71 untuk keunggulan Borneo Hornbills.

"Semua pemain kami tidak cek lagi pemain lawan sehingga ada Hans yang berdiri bebas untuk melepas tembakan dan itu akan menjadi pelajaran bagi kami untuk selanjutnya dan tidak boleh terjadi lagi," ujar dia.

Kapten Tangerang Hawks Basketball Winston Swenjaya mengingatkan para pemain agar tidak lengah dan tetap fokus sampai waktu benar-benar habis karena saat-saat seperti itulah yang paling berbahaya.

"Kami tidak boleh berhenti sampai waktu benar-benar menunjukkan selesai. Kami akan terus mengingat kekalahan ini sebagai pelajaran berharga," kata dia.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025