Pemkot Probolinggo optimalkan pendapatan daerah melalui PKB-BBNKB
Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur mengoptimalkan pendapatan daerah melalui opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsen Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB) dengan menggelar kegiatan sosialisasi di Puri Manggala Bhakti Kantor ...
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur mengoptimalkan pendapatan daerah melalui opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsen Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB) dengan menggelar kegiatan sosialisasi di Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa.
"Tujuan digelar kegiatan itu agar peserta dan pihak-pihak terkait dapat berperan secara optimal dalam mendukung kebijakan serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan ASN terhadap kewajiban pajak kendaraan bermotor, baik untuk kendaraan dinas maupun pribadi," kata Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Probolinggo Ratri Dian Sulistiawati di kabupaten setempat.
Menurutnya kegiatan itu merupakan bagian dari upaya untuk menyosialisasikan kebijakan sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
"Kami berharap mereka yang hadir juga menyebarluaskan informasi terkait Opsen PKB dan Opsen BBNKB di lingkungan kerja masing-masing," katanya.
Sementara itu, Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota M. Taufik dalam sambutannya menekankan pentingnya sinkronisasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor Pajak Kendaraan Bermotor.
"Semakin besar penerimaan dari Pajak Kendaraan Bermotor, maka semakin besar juga Pendapatan Asli Daerah Kota Probolinggo melalui Opsen (tambahan pungutan)," tuturnya.
Data terkait potensi tunggakan pajak kendaraan dinas dan pribadi di Kota Probolinggo yakni untuk kendaraan dinas (plat merah) lebih dari Rp100 juta, sedangkan untuk kendaraan pribadi sebesar Rp18,9 miliar dengan potensi tunggakan terbesar berasal dari wilayah Kecamatan Mayangan.
"Saya mengajak partisipasi dan peran serta khususnya ASN Pemkot Probolinggo, termasuk masyarakat sipil di dalamnya guna mewujudkan Kota Probolinggo taat pajak, mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antarkelompok maupun antarsektor," katanya.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatangan pernyataan komitmen oleh para narasumber dan disaksikan oleh Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan asli daerah dan keselamatan berlalu lintas di wilayah kota setempat.