Polres Blitar selidiki kematian seorang kakek di sungai
Kepolisian Resor (Polres) Blitar menyelidiki kematian seorang kakek di Sungai Lekso Dusun Mberaden, Desa Mronjo, Kec.amatan Selopuro, Kabupaten Blitar, , Jawa Timur,.Kepala Seksi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi ...
Blitar (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Blitar menyelidiki kematian seorang kakek di Sungai Lekso Dusun Mberaden, Desa Mronjo, Kec.amatan Selopuro, Kabupaten Blitar, , Jawa Timur,.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi mengemukakan korban diketahui bernama Sunaryo Giran (75), warga Dusun Jatimulyo, Desa Jatitengah, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.
"Korban ditemukan di aliran Sungai Lekso Dusun Mberaden, Desa Mronjo, Selopuro. Saat ditemukan sudah meninggal dunia," katanya di Blitar, Selasa.
Ia mengungkapkan tubuh korban ditemukan oleh dua warga yang sedang memancing di aliran Sungai Lekso Kabupaten Blitar tersebut. Warga merasa curiga adanya sosok di aliran sungai dan mendekatinya yang ternyata korban sudah meninggal dunia.
"Selanjutnya kedua saksi segera melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT setempat, selanjutnya ketua RT bersama dengan warga sekitar mengecek ke tempat lokasi yang ternyata orang yang meninggal dunia tersebut adalah Sunaryo Giran. Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Selopuro," kata dia.
Polisi, kata dia, langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi terkait dengan temuan tersebut.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa lokasi tempat kejadian perkara ditemukan korban itu adalah anak Sungai Lekso Kabupaten Blitar dengan kedalaman sungai kurang lebih 30 centimeter. Lokasi juga didominasi batuan.
"Pada saat ditemukan berada di air ke dalam kurang lebih 30 centimeter dengan posisi tengkurap. Korban menggunakan pakaian kaos warna kuning, celana pendek cokelat," kata dia.
Ia menjelaskan, selama ini korban tinggal bersama cucunya yang masih berusia 16 tahun. Korban juga diketahui mempunyai penyakit pikun sehingga sering tersesat tidak bisa pulang ke rumah.
"Cucu korban menerangkan tidak mengetahui kapan korban keluar rumah karena dirinya terakhir kali bertemu dengan korban pada Senin, 20 Januari 2025 sekitar pukul 22.00 WIB di rumahnya," kata dia.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan oleh Tim Inavis dan petugas kesehatan Puskesmas Selopuro didapati luka pada bagian mata sebelah kiri, kepala bagian belakang, yang berakibat mengeluarkan darah pada saat dilakukan evakuasi.
Selain itu juga didapati luka-luka lecet pada bagian tangan, kaki dan kelamin.
"Hasil pemeriksaan dari petugas kesehatan luka-luka tersebut diduga akibat benturan dengan batu-batu yang ada di sungai," kata dia.
Ia menjelaskan kematian korban diduga sudah sekitar 8-12 jam. Sebagian tubuh korban sudah dalam keadaan kaku, namun belum ada pembusukan,.
Tubuh korban kemudian dibersihkan dan diserahkan ke keluarga, setelah memastikan bahwa korban meninggal dunia diduga karena benturan dengan batu di sungai. Keluarga pun ikhlas menerima kematian korban.