Wall Street Naik Pasca Komentar Trump Tentang Perdagangan Internasional

Indeks Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (21/1) usai komentar Presiden Donald Trump dan langkah awal ihwal perdagangan internasional dianggap lebih moderat.

Wall Street Naik Pasca Komentar Trump Tentang Perdagangan Internasional

Indeks Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (21/1) usai komentar Presiden Donald Trump dan langkah awal ihwal perdagangan internasional dianggap lebih moderat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dow Jones Industrial Average naik 537,98 poin atau 1,24% menjadi 44.025,81 dan S&P 500 meningkat 0,88% ke 6.049,24. Lalu Nasdaq Composite terangkat 0,64% menjadi 19.756,78.

Saham 3M melonjak lebih dari 4% setelah laporan keuangannya melampaui ekspektasi analis. Saham-saham berkapitalisasi kecil juga ikut terkerek, dengan Russell 2000 naik sekitar 1,9%.

Selain itu, beberapa saham teknologi besar seperti Amazon dan Nvidia naik lebih dari 2%. Namun, saham Apple turun lebih dari 3% akibat dua kali penurunan peringkat Wall Street, hingga membatasi kenaikan Nasdaq yang didominasi sektor teknologi.

Sejalan dengan hal itu, Trump mengatakan bahwa ia mungkin akan memberlakukan tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada mulai 1 Februari karena kebijakan perbatasan. Pernyataan ini disampaikan saat Trump menandatangani perintah eksekutif pertamanya di Gedung Putih pada Senin (20/1) malam. Trump juga menyebut tarif untuk akan memberlakukan tarif untuk Cina jika kesepakatan terkait TikTok tidak tercapai.

Lalu Trump akhirnya mengeluarkan memorandum yang meminta lembaga federal untuk meninjau kebijakan perdagangan asing yang dianggap tidak adil. Namun, ia tidak memberlakukan tarif baru pada hari pertama kembali ke Ruang Oval, yang dianggap investor sebagai tanda bahwa sikapnya mungkin tidak sekeras yang dikhawatirkan.

Menurut Kepala Ekonom Politik AS di Goldman Sachs, Alec Phillips, mengatakan pengumuman kebijakan tarif pada Hari Pelantikan Presiden Trump lebih moderat dari yang diperkirakan.

"Untuk saat ini, ini (kebijakan tarif yang dipertimbangkan oleh Trump) menjadi prioritas yang lebih rendah dari yang kami duga sebelumnya,” kata Phillips dikutip CNBC, Rabu (22/1). 

Phillips menambahkan bahwa meskipun bahasa Trump perihal Kanada dan Meksiko terdengar lebih keras, ia mengurangi kemungkinan bahwa AS akan mengenakan tarif universal untuk semua impor tahun ini. Hal ini memberi kepercayaan kepada para pedagang yang awalnya khawatir kebijakannya memicu inflasi. 

Trump sendiri menyatakan ia belum siap untuk menerapkan tarif universal dan tidak memberikan kejelasan saat membahas tarif terhadap Cina.

Selain kebijakan perdagangan, Wall Street juga fokus pada langkah-langkah Trump yang mengikuti janji-janji pro-bisnis yang dibuat selama kampanyenya. Salah satunya adalah seruannya untuk melonggarkan peraturan, yang mendorong kenaikan saham-saham perbankan setelah kemenangannya dalam pemilu November 2024 lalu. 

Sektor lain yang diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahannya termasuk saham-saham berkapitalisasi kecil, saham minyak, dan bitcoin.

Dalam pidato pelantikannya, Trump menyebut kepulangannya ke Gedung Putih sebagai awal dari periode pertumbuhan dan kesuksesan bagi negara, sambil mengkritik Pemerintahan Biden. Pada hari yang sama, Trump juga mengumumkan keadaan darurat energi nasional untuk mendorong kenaikan produksi bahan bakar fosil.