Pembangunan Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Mulai Digarap, Ketergantungan Impor Bisa Ditekan
Pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia ini menjadi momen penting karena akan mendukung sejumlah program Asta Cita pemerintah.
TRIBUNNEWS.COM - Pembangunan soda ash pertama di Indonesia segera dilaksanakan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).
Tahapan awal pembangunan dimulai dengan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) yang berlangsung di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, selaku induk dari , menyambut baik dimulainya pembangunan soda ash ini.
Menurutnya, pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia ini menjadi momen penting karena akan mendukung sejumlah program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran dan Kementerian BUMN, yaitu di bidang kemandirian ekonomi, swasembada pangan, hilirisasi dan transisi ke ekonomi hijau.
Baca juga:
“Ini merupakan momen yang sangat luar biasa, sebagai bagian dari Pupuk Indonesia akan memberikan kontribusi pada kemajuan ekosistem industri dalam negeri,” kata Rahmad dalam penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC)tersebut dalam keterangan yang dikutip Jumat (24/1/2025).
Sempat Terjegal Krisis Ekonomi
Rahmad menambahkan, pembangunan soda ash ini sebenarnya sudah direncanakan sekitar tahun 1995 namun batal karena krisis ekonomi.
Dimulainya pembangunan soda ash ini, kata dia, membuat rencana yang sempat tertunda tersebut akhirnya bisa dimulai.
“Saya senang hari ini dapat menyaksikan telah mengambil inisiatif untuk memiliki soda ash pertama di Indonesia,” kata dia.
Rahmad menuturkan milik akan mampu memasok kebutuhan soda ash dalam negeri yang selama ini amat bergantung dari .
Seperti diketahui, soda ash merupakan bahan baku yang amat penting untuk berbagai industri, seperti kaca, keramik hingga tekstil.
Rahmad mengatakan pembangunan soda ash dilakukan pada momentum yang tepat mengingat pemerintah memiliki program membangun 3 juta rumah setiap tahun untuk masyarakat.
Proyek 3 juta rumah itu, kata dia, diperkirakan akan membutuhkan banyak material konstruksi yang salah satu bahan baku utamanya terbuat dari soda ash, seperti kaca dan keramik.
Bisa Serap 170.000 Ton CO2 per Tahun