Polisi benarkan wanita korban mutilasi di Ngawi berasal dari Blitar
Aparat Kepolisian Sektor Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membenarkan keterangan keluarga terkait wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di Kabupaten Ngawi, merupakan warga Kecamatan Bence, Blitar.Kepala Polsek ...
Blitar (ANTARA) - Aparat Kepolisian Sektor Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membenarkan keterangan keluarga terkait wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di Kabupaten Ngawi, merupakan warga Kecamatan Bence, Blitar.Kepala Polsek Garum Ajun Komisaris Polisi Punjung di Blitar, Jumat, mengemukakan korban adalah UK (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.Kepastian itu didapatkan dari keterangan keluarga korban yang datang langsung datang ke Ngawi."Informasi terakhir dari keluarga yang berangkat ke Ngawi, benar adanya korban perempuan beralamat di Bence, Garum. Saat ini keluarga di Polres Ngawi dan yang di rumah sudah dihubungi benar," katanya.Ia menambahkan jasad korban dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh tim medis di rumah sakit setempat. Setelah selesai, korban akan diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan."Malam ini dibawa pulang ke rumah ibunya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum. Untuk proses pemakaman dilaksanakan di Sidodadi, di rumah ibu kandungnya," kata dia.Ia mengatakan keluarga korban yang berangkat ke Ngawi adalah ibu kandung dan ayah tiri, didampingi perangkat desa setempat.Mereka dimintai keterangan terkait temuan mayat dalam karung guna memastikan identitas korban.Kapolsek menambahkan dari keterangan ayah kandungnya, selama ini korban bekerja di Tulungagung dan mengontrak rumah di daerah itu. Namun, korban juga sering pulang ke rumah di Blitar."Menurut bapak kandungnya, sekitar lima hari lalu pulang ke rumah Bence," kata dia.Sementara itu, ayah kandung korban, Nur Khalim, mengaku terakhir bertemu dengan anaknya itu sekitar lima hari lalu."Sepengetahuan saya satu minggu bertemu. Setiap waktu menengok saya. Terakhir lima hari lalu bertemu pas dia pulang ke Slorok (Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar)," kata Nur Khalim.Ia mengaku tidak intensif berhubungan dengan anaknya karena tidak mempunyai telepon seluler. Jika ingin berkomunikasi, biasanya dengan teman anaknya yang turut mengantarkan cucunya ke sekolah.Keluarga berharap kasus itu bisa segera dipecahkan dan pelakunya ditemukan.Untuk saat ini, keluarga juga sudah melakukan persiapan untuk pemakaman.Kasus itu berawal dari temuan jasad wanita dalam koper tanpa kepala pada Kamis (23/1) di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.Jasad wanita tersebut tidak utuh saat ditemukan. Tubuhnya ditaruh di dalam koper tertutup berwarna merah dan terbungkus seperti paket.Warga yang penasaran dengan koper tersebut lalu membukanya dan terlihat ada tubuh manusia setengah telanjang yang mulai membusuk. Warga melaporkan temuan jasad itu ke polisi.Saat ditemukan, jasad tersebut dalam keadaan tidak lengkap. Tubuh korban ditaruh di koper tanpa kepala. Kemudian kaki kiri mulai pangkal paha tidak ada dan kaki kanan mulai lutut tidak ada.Polisi juga juga melakukan autopsi pada tubuh korban. Hasil autopsi menyebutkan bahwa penyebab kematian korban diduga karena kekurangan nafas akibat terhambat jalan pernafasan atau dicekik.Selain kekurangan napas, korban diduga juga mengalami kekerasan sebelum meninggal dunia.