Pemkot Kendari pastikan MBG jangkau 62.268 penerima manfaat

Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjangkau sebanyak ...

Feb 12, 2025 0

Pemkot Kendari pastikan MBG jangkau 62.268 penerima manfaat

Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjangkau sebanyak 62.268 penerima manfaat di kota ini untuk mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Parinringi saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa jumlah tersebut berdasarkan total siswa sekolah mulai dari PAUD, SD, hingga SMP di wilayah Kota Kendari.

Ia menyampaikan bahwa untuk saat ini keberadaan dapur umum dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyukseskan program MBG di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini hanya ada satu tempat, yaitu di Kota Kendari.

Baca juga:

"Di Sultra baru tempat ini (Kendari) ada dapur umum MBG. Ke depan kami harap kurang lebih 20-25 dapur umum ada di Kota Kendari," kata Parinringi.

Ia menyebutkan bahwa pengelolaan dapur umum MBG di Bumi Anoa berstandar sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang sangat representatif.

"Kami pastikan dapur umum yang ada sudah sesuai dengan standar, dan semua proses dari penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi memenuhi standar yang telah ditetapkan," ujarnya.

Baca juga:

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Kendari Rifani Agnes Eka Wahyuni menyampaikan bahwa saat ini pihaknya baru melayani penerima manfaat MBG di Kota Kendari sebanyak 2.977 siswa di wilayah tersebut.

"Sejauh ini kami melayani kurang lebih 2.977 siswa penerima manfaat MBG," ucap Agnes.

Ia mengungkapkan bahwa proses pendistribusian ke penerima manfaat tersebut sesuai jadwal yang telah disepakati dengan sekolah-sekolah yang ada di Kota Kendari.

"Kami segera mengantarkan ke seluruh penerima manfaat di Kota Kendari," ucap Agnes.

Baca juga:

Ia menyebutkan bahwa menu yang diberikan itu sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang melibatkan ahli gizi dan juga merupakan anjuran dari Kementerian Kesehatan.