Perkuat Komitmen ESG, Portofolio Hijau Bank Mandiri Tumbuh 15,2 Persen di 2024
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Hingga akhir 2024, total portofolio berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Hingga akhir 2024, total portofolio berkelanjutan mencapai Rp 293 triliun, dengan tumbuh 15,2 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 149 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan, keberlanjutan bukan hanya bagian dari strategi bisnis, tetapi juga menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang Bank Mandiri. “Kami terus memperluas portofolio pembiayaan hijau dan meningkatkan dukungan terhadap sektor-sektor berkelanjutan, termasuk Energi Baru Terbarukan (EBT), ekonomi sirkular, dan usaha berbasis inklusi sosial,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Sebagai bagian dari strategi ESG, Bank Mandiri terus meningkatkan porsi pembiayaan di sektor energi hijau. Hingga akhir 2024, pembiayaan sektor EBT mencapai Rp 11,8 triliun, tumbuh 21 persen YoY. Selain itu, Bank Mandiri juga mengembangkan berbagai skema pembiayaan berkelanjutan, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan, yang ditujukan untuk proyek-proyek ramah lingkungan.
Selain sektor energi, Bank Mandiri juga memperkuat dukungan terhadap industri berkelanjutan lainnya, termasuk pertanian ramah lingkungan, pengelolaan limbah, serta pengembangan infrastruktur hijau. “Kami percaya bahwa investasi di sektor berkelanjutan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan lingkungan dan sosial dalam jangka panjang,” tambah Darmawan.
Selain aspek lingkungan, Bank Mandiri juga fokus pada aspek sosial dalam implementasi ESG. Salah satu wujudnya adalah peningkatan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga akhir 2024, kredit UMKM Bank Mandiri mencapai Rp 135 triliun, tumbuh 6 persen YoY, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga.
Bank Mandiri juga terus memperkuat program pemberdayaan masyarakat melalui edukasi keuangan, akses permodalan berbasis inklusif, serta peningkatan literasi digital bagi pelaku usaha kecil. “Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, terutama pelaku usaha kecil yang memiliki peran penting dalam ekosistem bisnis nasional,” jelas Darmawan.
Sebagai bagian dari komitmen ESG, Bank Mandiri juga menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Hal ini mencakup transparansi dalam operasional, peningkatan efisiensi energi di kantor-kantor cabang, serta implementasi kebijakan keuangan berkelanjutan yang selaras dengan standar global.
Untuk mendukung target net zero emission, Bank Mandiri telah melakukan berbagai inisiatif pengurangan jejak karbon, termasuk digitalisasi layanan perbankan untuk mengurangi penggunaan kertas serta optimalisasi energi di jaringan operasionalnya.
“Kami berkomitmen untuk menjadi bank yang tidak hanya mencetak kinerja keuangan positif, tetapi juga membawa dampak sosial dan lingkungan yang lebih besar. Dengan strategi yang semakin kuat, kami optimistis dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Darmawan.