PM Anwar Ibrahim Perintahkan Penyelidikan Kasus Penembakan WNI di Selangor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh Polisi Diraja Malaysia di selangor memunculkan reaksi dari otoritas tertinggi kedua negara. Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (30/1/2025) meminta...

PM Anwar Ibrahim Perintahkan Penyelidikan Kasus Penembakan WNI di Selangor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh Polisi Diraja Malaysia di selangor memunculkan reaksi dari otoritas tertinggi kedua negara. Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (30/1/2025) meminta agar Malaysia melakukan investigasi terkait kasus yang sampai menewaskan satu warga Indonesia tersebut.

Pada Jumat (31/1/2025) Perdana Menteri Malaysia memastikan agar kasus tersebut tak merusak hubungan baik dengan Indonesia. Anwar mengatakan, dirinya sudah memerintahkan otoritas kepolisian di Malaysia memastikan pengusutan tuntas kasus tersebut.

“Saya ikuti kenyataan Presiden Prabowo Subianto, yang tentunya prihatin, tetapi minta supaya ada siasatan (penyelidikan) yang rapi,” kata Anwar, Jumat (31/1/2025) yang dikutip Republika dari laman resmi Pejabat Perdana Menteri Malaysia, Sabtu (1/2/2025).

Anwar, pun mengaku sudah mendapatkan laporan awal terkait dengan masalah tersebut. Kasus penembakan lima WNI yang dilakukan personel Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) itu terjadi di perairan Selangor beberapa waktu lalu.

Kasus tersebut Anwar akui menjadi isu nasional di Malaysia, maupun di Indonesia. Kasus tersebut membuat kedua kepala pemerintahan turut bersuara di media-media. APMM adalah satuan bersenjata di bawah Kementerian Dalam Negeri-Polisi Diraja Malaysia.

Anwar mengungkapkan, APMM sebelum peristiwa melakukan penyelidikan terkait dugaan penyelundupan manusia dari Indonesia ke perbatasan Malaysia. “(APMM) cuba mengangkap orang-orang terlibat yang masuk keluar tanpa kebenaran, tanpa visa. Jadi ini berlaku penyelundupan,” kata Anwar.

Pun dari laporan yang diterimanya, aksi-aksi penyelundupan manusia untuk tenaga kerja tersebut, melibatkan para cukong-cukong yang bekerja sama di Indonesia, pun juga di Malaysia. “Sindikat bawa orang masuk keluar, tauke-tauke besar terlibat sama ada Indonesia atau Malaysia,” ujar Anwar.

Saat upaya penangkapan yang dilakukan APMM para pelaku disebut melakukan perlawanan. “Ada tuduhan diganggu pasukan keselamatan, berlaku tembakan, dan ada warga negara Indonesia yang meninggal dunia dan cidera,” kata Anwar.

Tapi kata Anwar, apapun latar belakang ceritanya, agar kasus tersebut dapat terungkap. Menurut Anwar, agar Kepolisian Diraja Malaysia tetap mengusut tuntas kasus penyelundupan manusianya. Pun juga mengusut tuntas kasus penembakan yang dilakukan oleh personel keamanannya. Anwar menegaskan, agar kepolisian tak melindungi siapapun yang terlibat.

“Indonesia adalah negara sahabat. Jadi saya ingin bagi jaminan siasatan kita akan cukup rapi, cukup telus (terbuka), dan tidak untuk melindungi sesiapa,” kata Anwar.

Menurut dia, pun sudah memerintahkan agar laporan sementara dari hasil penyelidikan awal dapat disampaikan langsung ke Kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur. Menurutnya penyampain langsung hasil penyelidikan sementara itu ke perwakilan Indonesia sebagai bukti keseriusan pemerintah Malaysia dalam mengungkap kasus-kasus tersebut.

“Saya telah minta supaya laporan siasatan awal disampaikan ke Kedutaan Indonesia. Ini hanya berlaku karena negara ini (Indonesia) sahabat baik. Dan siasatan ini bila lengkap sepenuhnya akan juga diteliti oleh rekan-rekan kita di Indonesia,” ujar Anwar.

Menurut Anwar agar masalah tersebut dapat menjadi guncangan diplomatik Malaysia-Indonesia sebagai negara bertetangga yang bersahabat. Namun begitu, kata Anwar menegaskan, pun tetap harus ada mekanisme hukum yang ditegakkan terkait dengan persoalan penyelundupan manusia dari Indonesia ke Malaysia itu.

“Kita tidak mau hal-hal ini menggangu hubungan baik. Tetapi negara ini mesti ikut hukum. Terlalu ramai orang yang datang tanpa izin, terlalu ramai yang datang melalui penyelundupan manusia. Dan kita terpaksa tegas untuk mengalang hal-hal demikian,” ujar Anwar.

 

Loading...