Ponorogo Alami 14 Kali Tanah Longsor Selama November 2024
Ponorogo Alami 14 Kali Tanah Longsor Selama November 2024. ????Memasuki musim penghujan, bencana tanah longsor terjadi beberapa kali di Kabupaten Ponorogo. Dari data BPBD Ponorogo, tercatat ada 14 kejadian tanah longsor -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Ponorogo (beritajatim.com) – Memasuki musim penghujan, bencana tanah longsor terjadi beberapa kali di Kabupaten Ponorogo. Dari data BPBD Ponorogo, tercatat ada 14 kejadian tanah longsor pada bulan November ini. Salah satu yang terbaru terjadi di Dukuh Sekodok, Desa Ngebel Kecamatan Ngebel, Senin (18/11) kemarin.
“Data awal bulan November hingga hari ini, sudah ada 14 kejadian tanah longsor di Ponorogo,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Masun, Selasa (19/11/2024).
Masun mengungkapkan bahwa longsor yang terjadi selama bulan November ini, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun, dampaknya cukup signifikan, dengan material longsoran menimbun kandang ternak, lahan perkebunan, dan akses jalan. Dia menyebut ada beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo yang mempunyai potensi longsor yang cukup tinggi, apalagi dengan kondisi cuaca musim penghujan seperti saat ini. Wilayah itu, meliputi Kecamatan Ngebel, Pulung, Pudak, dan sebagian Sawoo.
“Potensi longsor memang cukup tinggi di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Ngebel, Pulung, Pudak, dan sebagian Sawoo. Untuk Kecamatan Ngebel sendiri, lokasi rawan mencakup Desa Talun, Ngrogung, dan Desa Ngebel,” kata mantan Kepala Dipertahankan Ponorogo itu.
Masun menjelaskan bahwa tingkat kerawanan longsor dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti riwayat kejadian sebelumnya, kemiringan lahan, dan topologi tanah. Rata-rata, tanah yang kering kerontang, begitu terkena hujan deras, langsung longsor. BPBD Ponorogo pun terus berupaya meningkatkan mitigasi bencana, terutama di daerah rawan longsor. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan, terutama di wilayah dengan topografi curam.
“Kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, petugas, dan masyarakat, sangat penting untuk mengurangi dampak bencana,” katanya.
Masun menambahkan bahwa longsor di Dusun Sekodok, Kecamatan Ngebel, BPBD Ponorogo mengategorikannya sebagai kejadian darurat. Sebab, memutus total akses jalan utama dari Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, menuju Telaga Ngebel.
“Kejadian di Sekodok ini termasuk darurat, sebab menutup akses strategis yang menjadi penghubung penting antarwilayah,” tutup Masun.