Prabowo Sebut Ada Sosok ‘Raja Kecil’ Melawan Perintah Pemangkasan Anggaran

Presiden Prabowo Subianto mengkritik keras birokrat yang berperilaku sebagai 'raja kecil' dan menghambat upaya efisiensi anggaran yang ditujukan untuk pendidikan dan nutrisi anak.

Prabowo Sebut Ada Sosok ‘Raja Kecil’ Melawan Perintah Pemangkasan Anggaran

Presiden menyinggung ada sosok birokrat yang merasa menjadi ‘raja kecil’ dan melawan kebijakan efisiensi anggaran. Prabowo menyebut ‘raja kecil’ itu merasa kebal hukum sehingga berani menentang arahan kepala negara.

“Ada yang melawan saya. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi ‘raja kecil’,” kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam Kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (10/2), sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Prabowo menjelaskan bahwa ia ingin menghentikan pengeluaran yang tidak perlu, termasuk pengeluaran yang dianggap mubazir atau menjadi celah bagi praktik korupsi. Dia mau menggunakan uang negara demi memperluas cakupan penerima program makan bergizi gratis.

“Saya mau menghemat uang-uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia,” ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan, dirinya tengah menghemat anggaran-anggaran yang tak tepat sasaran. tujuannya, untuk memberikan makan untuk anak-anak hingga memperbaiki sekolah.

Prabowo menjelaskan, anggaran yang dimiliki pemerintah hanya mampu memperbaiki 20 ribu sekolah. Padahal, ada 330 ribu sekolah yang perlu diperbaiki.

Untuk itu, ia memerintahkan perjalanan dinas dikurangi. Mereka yang bisa ke luar negeri adalah yang tengah belajar hingga mendapatkan tugas untuk mewakili negara.

"Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri," kata Prabowo.

Perintah efisiensi anggaran tertulis dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 serta Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025. Efisiensi atas belanja seluruh K/L di APBN 2025 dipatok mencapai Rp 26,1 triliun.