Prabowo Ungkap Keinginan Indonesia Gabung BRICS Sudah Ada Sejak 2014
Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen kuatnya untuk membawa Indonesia menjadi anggota BRICS, sebuah keputusan yang telah direncanakannya sejak pencalonannya di 2014.
Presiden menyampaikan komitmennya untuk membawa Indonesia bergabung dalam keanggotaan aliansi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Komitmen itu telah disampaikan sejak 2014, saat ia mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden 2014.
"Sebenarnya, saya telah mengumumkan pada tahun 2014 ketika saya memulai upaya saya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia. Saya akan membawa Indonesia untuk bergabung dengan BRICS," kata Prabowo dalam Forum Bisnis Indonesia-Brasil di Rio de Janeiro, , pada Minggu (17/11).
Dalam sambutannya, Prabowo menilai Indonesia dan Brasil memiliki banyak kesamaan, yakni sebagai negara yang relatif besar dan memiliki populasi yang besar, serta sama-sama memiliki sumber daya yang besar.
Menurut Prabowo, Brasil menjadi anggota utama aliansi BRICS karena negara tersebut memiliki pandangan dan cita-cita ke depan "Saya pikir Organisasi BRICS, huruf B merujuk pada Brasil, menunjukkan bahwa Brasil sebenarnya berada di garis depan perkembangan global," kata Prabowo.
Prabowo telah mengumumkan permintaan Indonesia untuk menjadi anggota blok ekonomi BRICS. Dia juga menjelaskan ketidakhadirannya di KTT BRICS di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober lalu karena baru dilantik sebagai Presiden Ke-8 pada 20 Oktober 2024.
Setelah itu, Prabowo melantik para menteri Kabinet Merah Putih dan kepala badan/lembaga negara pada 21 Oktober 2024, sehari setelah dilantik sebagai presiden. Kehadiran Prabowo di KTT BRICS 2024 di Kazan, Rusia, akhirnya diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sugiono.
"Saya mengirimkan Menteri Luar Negeri saya langsung ke Kazan untuk KTT BRICS. Yang tidak dapat saya hadiri. Kami ingin bergabung bersama Brasil dan negara-negara anggota BRICS lainnya," kata Prabowo.