PVMBG Ingatkan Warga Selalu Mitigasi Puluhan Jalur Lahar Dingin Marapi
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan menyiapkan langkah mitigasi terkait keberadaan puluhan jalur lahar dingin Gunung Marapi yang berpotensi terjadi...
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan menyiapkan langkah mitigasi terkait keberadaan puluhan jalur lahar dingin Gunung yang berpotensi terjadi kapan saja terutama saat musim hujan.
"Kalau kita lihat petanya, potensi lahar dingin ini sangat luas yang mencapai puluhan jalur," kata Kepala PVMBG, Hadi Wijaya saat dihubungi di Padang, Senin.
Hadi mengatakan sebaran jalur lahar dingin Marapi tersebar di beberapa penjuru gunung, yakni arah ke utara dari puncak kawah sampai ke timur dan tenggara, selatan hingga barat daya.
"Jadi, luas sekali kemungkinan terjadinya lahar dingin. Saya kira perlu ketegasan pihak terkait, dan masyarakat perlu mematuhi rekomendasi PVMBG," kata dia mengingatkan.
Untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat lahar dingin seperti kejadian 11 Mei 2024 yang melanda Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, pemerintah daerah bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memasang sistem peringatan dini (EWS). Selain itu, PVMBG terus memaksimalkan koordinasi dengan berbagai instansi.
"Selain mematuhi rekomendasi yang kita keluarkan, sinkronisasi dan koordinasi juga terus dilakukan," ujarnya.
Merujuk data yang disampaikan PVMBG, terdapat tiga kelompok pembagian zona jalur potensi lahar dingin Gunung Marapi.
Pertama, kawasan rawan bencana I yang meliputi radius tujuh kilometer. Zona ini masih berpotensi terdampak lahar dingin hingga hujan abu serta kemungkinan terkena lontaran batu pijar.
Berikutnya, kawasan rawan bencana II yang berpotensi dilanda aliran awan panas, aliran lava, guguran batu pijar serta aliran lahar dingin. Zona dalam radius lima kilometer ini juga berpotensi terkena lontaran batu pijar serta hujan abu lebat.
Terakhir, kawasan rawan bencana III yang selalu berpotensi terancam aliran awan panas, aliran lava, gas beracun dan guguran batu pijar. Zona yang masuk radius tiga kilometer ini juga berpotensi terkena lontaran batu pijar hingga hujan abu lebat.
Sementara itu, Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi Bukittinggi Teguh mengaku selalu memberikan imbauan kepada masyarakat terkait ancaman potensi lahar dingin.
"Saat ini sedang turun hujan di sekitar lereng Gunung Marapi, harap tingkatkan kewaspadaan, terutama warga yang tinggal di dekat bantaran sungai yang berhulu langsung dari Marapi," kata Teguh.
sumber : Antara